Syiarkan Islam Lewat Sepak Bola

LONDON -- Kehadiran pesepakbola muslim yang merumput di Liga Primer Inggris mampu mengubah kultur budaya sepak bola negeri Ratu Elizab...


LONDON -- Kehadiran pesepakbola muslim yang merumput di Liga Primer Inggris mampu mengubah kultur budaya sepak bola negeri Ratu Elizabeth. Hal itu lantaran jumlah pemain muslim setiap tahunnya semakin banyak.

Dikutip BBC, Senin (8/7), ketika Liga Primer Inggris dimulai pada 1992, hanya ada satu pemain muslim, yaitu gelandang Tottenham Hotspur Nayim. Yang mengejutkan, Nayim berkebangsaan Spanyol. Berselang dua dekade kemudian, setidaknya 40 pemain muslim menyebar membela berbagai klub berbeda.

Diantara berbagai nama itu adalah Edin Dzeko, Samir Nasri, dan Yaya Toure yang memperkuat Manchester City. Ada pula Papiss Cisse dan Hatem Ben Arfa (Newcastle United), Kolo Toure (Liverpool), Bacary Sagna (Arsenal), Younes Kaboul (Tottenham Hotspur), Marouane Fellaini (Everton), dan Mahamadou Diarra (Fulham).

Titik balik sorotan media terhadap pemain muslim terjadi pada 5 Februari 2012. Newcastle United menjamu Aston Villa di Saint James Park. Laga berjalan 30 menit, penyerang the Magpies Demba Ba, membobol jala tim tamu. 

Tidak disangka-sangka, dia berlari ke arah pojok lapangan dan bergabung dengan kompatriotnya dari Senegal, Papiss Cisse. Keduanya melakukan selebrasi sujud syukur dengan mencium rumput stadion. 

Momen itu menjadi simbol yang memberikan dampak luar biasanya terhadap eksistensi pemain muslim di Liga Primer Inggris. Ba mampu mengubah wajah liga terbaik di dunia itu sekaligus mendadak menjadi selebriti global karena sukses mengenalkan Islam di sana. 

Bakatnya yang ditemukan dari sebuah desa di Afrika barat dan besar di Paris, Prancis mampu menyebarkan agama Islam semakin dikenal di Eropa. 

Meski sudah terkenal, Ba tidak lupa diri. Ia masih berpegang pada identitas budaya asli yang dijalankannya secara sungguh-sungguh sebagai penganut agama Islam. Berkat keteguhannya itu, ia sudah mewanti-wanti manajemen Chelsea yang memboyongnya pada Januari lalu untuk menghormati keyakinannya.

Akhirnya, Ba pindah ke Stamford Bridge setelah ada pembicaraan dengan manajemen the Blues yang mau mengakomodasi kebutuhan spiritual mereka. Mendapat jaminan dari klub, ia disediakan makanan halal, opsi kamar mandi terpisah, dan diberikan waktu maupun ruangan khusus untuk menjalankan ibadah shalat atau sekadar berdoa menjelang tanding.


Related

Ikhwanul Muslimin Umumkan Perang

Kemarin, kelompok Ikhwanul Muslim penyokong utama presiden terguling Muhammad Mursi melakukan mobilisasi pendukungnya di berbagai belahan Mesir. Mereka memperlihatkan konfrontasi dengan kekerasa...

HTI Catut Logo NU dalam Muktamarnya!

HTI Mencatut logo Nahdlatul Ulama (NU)? Bukan kali ini saja hal ini dilakukan oleh ormas Hizbut Tahrir (Partai Pembebasan) Indonesia. Namun, kali ini NU benar-benar bereaksi atas ulah HTI yang mem...

Tunisia Blokir Penyebaran Gerakan Wahabi dan Syiah

Menteri Urusan Keagamaan Tunis Nuruddin al-Khadimi menegaskan bahwa pihaknya menolak dan memblokir penyebaran gerakan Wahabi dan Syi'ah di negaranya. Dalam konferensi pers yang digelar di Kemen...

Posting Komentar

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

TerpopulerTERBARUArsip

Arsip

Statistik Blog

6,295,894
item