Keistimewaan Umat Muhammad: Hari Jumat hari Teristimewa (3)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memang nabi terakhir yang diutus Allah ke muka bumi. Umat beliau pun adalah ummat terakhir, te...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2015/01/keistimewaan-umat-muhammad-hari-jumat.html
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memang nabi terakhir yang diutus Allah ke muka bumi. Umat beliau pun adalah ummat terakhir, tetapi mereka adalah yang terdepan. Terdepan dalam keutamaan, terdepan dalam kelestarian, terdepan ketika Allah memberikan keputusan kepada mereka di hari kiamat, dan tentu saja terdepan di dalam memasuki surga. Hudzaifah meriwayatkan hadits:
نحن الآخرون من أهل الدنيا، والأولون يوم القيامة، المقضي لهم قبل الخلائق
“Kami adalah umat terakhir dari penduduk dunia, dan kami adalah yang terdepan di hari kiamat, yang diberi keputusan sebelum makhluk-makhluk yang lain”. (HR. Muslim).
Dalam artikel sebelumnya tetah dipaparkan sebagian keistimewaan yang diberikan kepada umat Islam sebagai umat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dan berikut ini adalah beberapa keistimewaan yang lain.
11. Dikhususkannya Hari Jumat untuk Umat Muhammad
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
نحن الآخرون السابقون يوم القيامة، بيد أنهم أوتوا الكتاب من قبلنا، ثم هذا يومهم الذي فرض الله عليهم فاختلفوا فيه فهدانا الله له، فالناس لنا فيه تبع، اليهود غدًا والنصارى بعد غد
“Kita adalah yang terakhit dan terdepan di hari kiamat, lantaran mereka (umat sebelum Rasulullah) sungguh telah diberi kitab sebelum kita. Hari ini (hari jumat) adalah hari untuk mereka, dimana Allah memberikan kewajiban atas mereka. Tetapi mereka menyelisihinya. Lalu Allah memberi petunjuk kepada kita untuk menerima hari itu. Kemudian para manusia mengikuti kita; kaum Yahudi memilih besok (sabtu), dan kaum Nasrani memilih hari setelah besok (ahad)”.
Hadits ini menjelaskan bahwa sebenarnya Allah telah memilihkan hari jumat sebagai hari untuk menjalankan perintah Allah. Tetapi mereka tidak mau memilih hari jumat ini, tetapi menentukan sendiri hari untuk melakukan ibadah. Kaum yahudi memilih hari Sabtu, dan Kaum Nasrani memilih hari Ahad.
Abu Abdillah Al-Ubai menuturkan menuturkan bahwa nabi Musa alaihissalam telah menentukan hari jumat untuk kaumnya. Beliau menjelaskan kepada mereka tentang keutamaan hari jumat. Tetapi umat beliau memandang bahwa hari sabtu adalah yang paling utama diantara hari-hari yang lain. Mereka berpendapat bahwa Sabtu adalah hari libur bekerja, dan juga hari dimana Allah menyelesaikan penciptaan langit dan bumi. Menurut mereka sabtu adalah waktu yang tepat untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Sementara umat Nasrani memandang bahwa hari ahad adalah hari dimana Allah memulai penciptaan alam, sehingga hari ini adalah hari yang tepat untuk bersyukur dan beribadah kepada Allah ta’ala.
Alhamdulillah, umat Muhammad memilih hari jumat sebagai hari raya, hari untuk berkumpul melakukan ibadah, shalat, berdzikir dan bersyukut kepada Allah di suatu tempat. Hari jumat adalah hari yang terbaik dan lebih pantas untuk memperbanyak amal ibadah dari pada hari-hari yang lain. Karena hari ini adalah hari dimana Allah menciptakan manusia, sementara manusia sendiri diciptakanNya hanya untuk beribadah kepada Allah ta’ala.
12. Waktu Isijabah di Hari Jumat
Disamping secara umum, hari jumat adalah hari istimewa yang dipilihkan Allah, di hari jumat ada waktu Istijabah yang tidak pernah diberikan kepada umat yang lain. Pada saat itu, semua doa yang dipanjatkan akan diterima Allah subhanahu wa ta’ala.
Diceritakan dari al-A’raj dari Abi Hurairah, Rasulullah shallahu alaihi wa sallam bersabda:
فيها ساعة لا يوافقها مسلم، وهو قائم يصلي يسأل الله تعالى فيها شيئًا إلا أعطاه إياه
“Di hari ini ada waktu, dimana tidaklah seorang muslim yang menepatinya dalam keadaan mendirikan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah, kecuali Allah memberikannya”.
Waktu itu sangat sebentar. Diibaratkan waktu itu seperti sebuah titik di atas selembar kertas. Namun Jabir meriwayatkan hadits marfu’ menurut Abu Daud dengan sanad hasan yang memberikan kesimpulan bahwa waktu tersebut adalah satu jam ketika waktu sehari semalam jumat dijadikan 12 jam. Jika demikian, berdasarkan pendapat Ibnul Munir, penjelasan Rasulullah tentang sebentarnya waktu istijabah di hari jumat, hanya untuk memberikan motifasi kepada untuk untuk lebih bersemangat dalam memburu waktu istijabah tersebut.
Kapankah waktu istijabah di hari jumat itu. Ada 30 sampai 50 pendapat ulama berdasarkan pengalaman mereka. Ada yang mengatakan waktu istijabah itu adalah jam pertama saar terbit matahari. Ada lagi yang mengatakan ketika adzan jumat, saat mulai zawal hingga akan dilaksanakannya shalat jumat, saat khatib duduk diantara dua khutbahnya, saat imam turun dari mimbar hingga imam berdiri untuk melakukan shalat jumat, waktu sesudah shalat ashar hingga terbenam matahari dan masih banyak pendapat-pendapat yang lain.
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
هي ما بين أن يجلس الإمام على المنبر إلى أن تنقضي الصلاة
“Waktu tersebut berada diantara duduknya imam diantara kedua khutbah hingga shalat jumat dilakukan”.
Diriwayatkan oleh Imam Malik, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, dari Abu Hurairah, bahwa ia bertanya kepada Abdullah bin Salam tentang waktu istijabah itu. Abdullah bin Salam menjawab, waktu itijabah hari jumat adalah waktu terakhir hari jumat.
Jalan terbaik untuk mengkrompomikan kedua hadits ini dengan memperbanyak doa, dan bersungguh-sungguh dalam melakukannya tepat pada kedua waktu tersebut yaitu waktu diantara duduknya imam dari kedua khutbahnya hingga dilaksanakan adzan jumat dan waktu akhir di hari jumat, yakni waktu sesudah shalat ashar hingga terbenam matahari.
Bersambung