Siapakah Asya'irah (Asy'ariyah)
Kitab Jauharut Tauhid Banyak yang tidak tahu tentang madzhab Asyairah. Banyak pula yang tidak mengenal siapa kelompok asyairah, juga perj...
http://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2011/06/siapakah-asyairah-asyariyah.html
Kitab Jauharut Tauhid |
Banyak yang tidak tahu tentang madzhab Asyairah. Banyak pula yang tidak mengenal siapa kelompok asyairah, juga perjalanannya dalam aqidah. Sebagian orang bahkan tidak segan menggolongkan asyairah sebagai madzhab yang tersesat, dan menuduhnya telah keluar dari agama dan mengingkari sifat-sifat Allah SWT.
Ketidaktahuan akan madzhab ini adalah penyebab terkoyak dan tercerai-berainya kesatuan Ahlus Sunnah, hingga orang-orang yang tidak tahu itu memasukkan asyairah pada bagian kelompok-kelompok yang tersesat. Saya tidak tahu bagaimana cara mereka mensejajarkan kelompok yang beriman (ahlul iman) dengan kelompok yang tersesat (ahlul dlalal). Saya pun tidak tahu bagaimana mereka menyamakan ahlus sunnah dengan kaum mu'taziah (jahmiyah).
"Maka apakah patut kami menjadikan orng-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir). Atau Adakah kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan?". (QS. Al-Qalam: 35-36)
Kelompok Asyairah adalah para pemimpin, para penunjuk jalan hidayah dari ulama-ulama yang memenuhi jagad timur dan barat. Manusia sepakat akan keutamaan, keilmuan dan agama mereka. Mereka adalah orang-orang yang ahli, ulama ahlus sunnah, dan pemimpin ulama-ulama ahlus sunnah yang bersepakat akan kesesatan kaum mu'tazilah.
Mereka adalah orang-orang yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah: "Ulama adalah para penolong ilmu agama dan kaum Asyairah adalah para penolong ushul (dasar-dasar) agama". (Fatawi Ibn Taimiyah: 4)
Mereka adalah para kelompok ahli hadits, ahli fiqih dan ahli tafsir, seperti Syaikhul Islam Ahmad Ibn Hajar al-Asqalani, guru para ahli hadits yang tidak diragukan lagi, pengarang kitab "Fathul Bari ala syarh Al-Bukhari". Dia bermadzhab Asy'ari, dan kitabnya dibutuhkan para ulama.
Guru para ulama ahlus sunnah Al-Imam An-Nawawi, pengarang kitab Syarah Shahih Muslim, dan juga pengarang banyak kitab, bermadzhab asy'ari.
Guru para ahli tafsir, Al-Imam Al-Qurthubi, pengarang kitab tafsir "Al-Jami' li ahkam al-Qur'an" bermadzhab asya'ari.
Syaikhul Islam Ibnu Hajar Al-Haitami, pengarang kitab "Az Zawajir fi iqtiraf al-kaba'ir", bermadzhab asy'ari.
Al-Imam Zakaria Al-Anshari bermadzhab Asy'ari
Al-Imam Abu Bakar Al-Baqilani, Al-Imam Al-Qisthillani, Al-Imam An-Nasafi, Al-Imam As-Syarbini, Abu Hayyan An-Nahwi (pengarang Al-Bahrul Muhith), Imam Ibnu Juzay (pengarang kitab At Tashil fi ulum at tanzil), dan lain-lain, semuanya adalah para imam madzhab asya'irah.
Jika kita mau mengitung jumlah mereka, maka tentu tidak akan mampu dan membutuhkan berjilid-jilid buku untuk menguraikan peran mereka. Yang wajib bagi kita adalah menyandangkan kebaikan kepada ahlinya dan mempredikatkan keutamaan kepada ahlul ilmi yang telah melayani syariah sayyidul mursalin Muhammad SAW.
Kebaikan apa yang akan diharapkan, jika kita menuduh para ulama-ulama, dan pendahulu-pendahulu yang shalih (salaf as-Shalih) itu dengan kesesatan dan penyimpangan?.
Bagaimana Allah akan membuka hati kita untuk mengambil manfaat dari ilmu-ilmu mereka, jika kita berkeyakinan bahwa mereka telah menyimpang dari jalan islam?
Adakah ulama-ulama kini yang bergelar doktor dan professor yang mampu menyamai kedudukan Syaikhul Islam Ibnu Hajar al-Asqalani dan Imam An-Nawawi, di dalam melayani sunnah nabawiyah?.
Lalu mengapa kita menuduh mereka berdua dan semua ulama-ulama asyairah dengan tuduhan sesat, padahal kita membutuhkan ilmu-ilmu mereka?.
Bagaimana kita mengambil ilmu-ilmu mereka, kalau mereka itu tersesat? Padahal al-Imam Ibnu Sirin mengatakan: "Ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kamu mengambil agamamu".
Jika Al-Imam An-Nawawi, Al-Asqalani, Al-Qurthubi, Al-Baqilani, Al-Fakhrur Razi, Al-Haitami, Zakaria Al-Anshari dan lain-lain bukan termasuk ulama-ulama yang ahli dan terkemuka dari golongan ahlussunnah wal jama'ah, maka siapakah ahlussunah itu?
Wallahu a'lam bish shawab
Diterjemahkan dari : Huwa Allah Karya : Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani