Saat Bung Karno Ziarah Ke Makam Rasulullah
Kisah ini pernah diceritakan oleh Al Habib Abu Bakar bin Hasan Al Atthos Azzabidi. Beliau adalah seorang ulama yang rendah hati dan ik...
http://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2015/08/saat-bung-karno-ziarah-ke-makam.html
Kisah ini pernah diceritakan oleh Al Habib Abu Bakar bin Hasan Al Atthos Azzabidi. Beliau adalah seorang ulama yang rendah hati dan ikhlas dalam membagi ilmunya di setiap majelis di masanya.
Saat masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Soekarno pernah berkunjung ke Arab Saudi. Di dalam kunjungannya, Bung Karno dan Raja Saudi saat itu berjalan di kota Madinah. Bung Karno lalu bertanya kepada Raja Saudi, “Dimana makam Rasulullah SAW berada?”
Raja Saudi menjawab, “Makam Rasulullah SAW sudah terlihat dari sini.” Karena tanda-tanda keberadaan Masjid Nabawi sudah terlihat dari kejauhan.
Saat itu pula, Bung Karno melepaskan semua atribut-atribut dan pangkat kenegaraan yang digunakan. Kemudian Raja Saudi yang mendampinginya terheran-heran dan bertanya-tanya kepada Bung Karno, “Mengapa anda melepaskan itu semua?”
Bung Karno dengan tenang menjawab, “Yang ada di sana itu adalah Rasulullah SAW. Beliau memiliki pangkat yang jauh lebih tinggi dari kita, aku, dan dirimu.”
Lantas Bung Karno lalu berjalan merangkak hingga ke makam baginda Nabiyullah Muhammad SAW.
Cerita ini kembali dituturkan oleh seorang Sayyid yang sebenarnya lebih dikenal melalui ciptaan lagu-lagu perjuangannya, seperti Hari Merdeka, Hymne Guru, Syukur, dan beberapa lagu lainnya. Beliau adalah Sayyid Husein Muthahar yang ikut bersama Bung Karno dalam lawatan kenegaraannya saat itu.
Lihatlah betapa besar bentuk ketundukan dan kecintaan seorang Bung Karno kepada Rasulullah SAW, pembawa risalah kebenaran ke seluruh jagad raya. Bagi Soekarno, pangkat dan kemampuan yang dimilikinya tidak bisa dibandingkan sama sekali dengan apa yang sudah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Tidak ada yang bisa menandingi derajat dan pangkat yang Rasulullah SAW miliki sebagai kekasih Allah.
Beberapa orang mengaitkan peristiwa ini dengan ramainya kunjungan peziarah ke tempat peristirahatan terakhir Soekarno di Blitar, Jawa Timur. Hingga hari ini makam Bung Karno masih menjadi tujuan wajib bagi mereka yang ingin menyelami perjalanan panjang sejarah Indonesia, khususnya di daerah Jawa Timur. Tak lupa para peziarah bermunajat untuk Bung Karno dan kebaikan negara ini.
Inilah berkah atas penghormatan tertinggi yang Soekarno berikan kepada Nabi Muhammad SAW.