Diantara Adab-Adab Nabawiyah

Islam memerintahkan kita untuk memperlihatkan tabir yang melindungi, dan menampakkan sifat menyamarkan kesalahan dan menyimpan ketercelaan. Karena menyebarkan hal tersebut merupakan sifat tercela. Hal inilah yang menjadi penyebab tersebarnya keburukan dan kerusakan. Rasulullah SAW bersabda:

إِنِّي لَمْ أُومَرْ أَنْ أَنْقُبَ عَنْ قُلُوبِ النَّاسِ وَلاَ أَشُقَّ بُطُونَهُمْ

"Sesungguhnya aku tidak diperintah untuk membongkar hati manusia dan (juga) tidak (diperintah) untuk membelah perut mereka".

Oleh sebab itu ketika Hazzal bin Yazid Al-Aslami datang kepada Rasulullah SAW dan melaporkan sesuatu, Rasulullah SAW bersabda: "Demi Allah ya Hazzal! Jika kamu mau menutupinya dengan bajumu, maka hal itu lebih baik dari pada apa yang kamu lakukan (sekarang). Hadits Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan An-Nasa'i.

Lalu Rasulullah SAW bersabda:

من ستر مسلما ستره الله يوم القيامة

"Barang siapa menutup (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutup (aibnya) di hari kiamat". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Seorang Hafidz dari Maroko, Ibnu Abdil Bar rahimahullah mengatakan: "Jika seseorang diberi pahala karena menyembunyikan aib orang lain, maka menyembunyikan aib diri sendiri adalah lebih baik. Dan yang wajib baginya adalah bertaubat dan menyesal atas apa yang telah ia kerjakan. Karena semua itu akan menghapus dosanya, insya Allah".

Diriwayatkan dalam kitab At-Tamhid lengkap dengan sanadnya bahwa Ammar bin Yasir RA telah menangkap seorang pencuri. Lalu ia berkata: "Seharusnya aku menutupinya, dengan harapan Allah menutupi aibku".

Berusahalah –wahai hamba-hamba Allah—untuk menutup aib-aib manusia. Sabda Rasulullah SAW: "Barang siapa teleh melakukan kejelekan-kejelekan ini, maka berlindunglah di balik tabir-tabir Allah". (HR. Malik)

Semoga Allah member tabir bagi kita di muka bumi, di bawah bumi dan di hari kiamat. Amin

Wal 'afwa minkum.

Sumber: http://www.facebook.com