Debat Wahabi / Salafi VS NU
Nah, di bawah ini ada anekdot dari perdebatan antara Salafy Wahabi VS NU. Ini memang murni lucu-lucuan, tapi walaupun sekedar humor, na...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2011/04/debat-wahabi-salafi-vs-nu.html
Nah, di bawah ini ada anekdot dari perdebatan antara Salafy Wahabi VS NU. Ini memang murni lucu-lucuan, tapi walaupun sekedar humor, namun tetap memiliki kekuatan lebih dari sekedar humor biasa.
Selamat mengikuti anekdot ini, dan awas, jangan tegang terus, ah….?
Wahabi & Salafi (WS): “Maulid dan tahlilan itu haram, dilarang di dalam agama.”
Nahdlatul Ulama (NU) : “Yang dilarang itu bid’ah, bukan Maulid atau tahlilan, bung!
Selamat mengikuti anekdot ini, dan awas, jangan tegang terus, ah….?
Wahabi & Salafi (WS): “Maulid dan tahlilan itu haram, dilarang di dalam agama.”
Nahdlatul Ulama (NU) : “Yang dilarang itu bid’ah, bukan Maulid atau tahlilan, bung!
WS : “Maulid dan tahlilan tidak ada dalilnya.”
NU : “Makanya jangan cari dalil sendiri, nggak bakal ketemu. Tanya dong sama guru, dan baca kitab ulama, pasti ketemu dalilnya.”
WS : “Maulid dan tahlilan tidak diperintah di dalam agama.”
NU : “Maulid dan tahlilan tidak dilarang di dalam agama.”
WS : “Tidak boleh memuji Nabi Saw. secara berlebihan.”
NU : “Hebat betul anda, sebab anda tahu batasnya dan tahu letak berlebihannya. Padahal, Allah saja tidak pernah membatasi pujian-Nya kepada Nabi Saw. dan tidak pernah melarang pujian yang berlebihan kepada beliau.”
WS : “Maulid dan tahlilan adalah sia-sia, tidak ada pahalanya.”
NU : “Sejak kapan anda berubah sikap seperti Tuhan, menentukan suatu amalan berpahala atau tidak, Allah saja tidak pernah bilang bahwa Maulid dan tahlilan itu sia-sia.”
WS : “Kita dilarang mengkultuskan Nabi Saw. sampai-sampai menganggapnya seperti Tuhan.”
NU : “Orang Islam paling bodoh pun tahu, bahwa Nabi Muhammad Saw. itu Nabi dan Rasul, bukan Tuhan.”
WS : “Ziarah ke makam wali itu haram, khawatir bisa membuat orang jadi musyrik.”
NU : “Makanya, jadi orang jangan khawatiran, hidup jadi susah, tahu.”
WS : “Mengirim hadiah pahala kepada orang meninggal itu percuma, tidak akan sampai.”
NU : “Kenapa tidak! kalau anda tidak percaya, silakan anda mati duluan, nanti saya kirimkan pahala al-Fatihah kepada anda.”
WS : “Maulid itu amalan mubazir. Daripada buat Maulid, lebih baik biayanya buat menyantuni anak yatim.”
NU : “Cuma orang pelit yang bilang bahwa memberi makan atau berinfak untuk pengajian itu mubazir. Sudah tidak menyumbang, mencela pula.”
WS : “Maulid dan tahlilan itu bid’ah, tidak ada di zaman Nabi saw.”
NU : “Terus terang, Muka anda juga bid’ah, karena tidak ada di zaman Nabi Saw.”
WS : “Semua bid’ah (hal baru yang diada-adakan) itu sesat, tidak ada bid’ah yang baik/hasanah.”
NU : “Saya ucapkan selamat menjadi orang sesat. Sebab Nabi Saw. tidak pernah memakai resleting, kemeja, motor, atau mobil seperti anda. Semua itu bid’ah, dan semua bid’ah itu sesat.”
WS : “Kasihan, masyarakat banyak yang tersesat. Mereka melakukan amalan bid’ah yang berbau syirik.”
NU : “Sudah lah, kalau anda masih bodoh, belajarlah dulu, sampai anda bisa melihat jelas kebaikan di dalam amalan mereka.”
WS : “Saya menyesal dilahirkan oleh orang tua yang banyak melakukan bid’ah.”
NU : “Orang tua anda juga pasti sangat menyesal karena telah melahirkan anak durhaka yang sok pintar seperti anda.”
WS : “Para penceramah di acara Maulid, bisanya hanya mencaci maki dan memecah belah umat.”
NU : “Sebetulnya, para penceramah itu hanya mencaci maki orang seperti anda yang kerjanya menebar keresahan dan benih perpecahan di kalangan umat.”
WS : “Qunut Shubuh itu bid’ah, tidak ada dalilnya, haram hukumnya.”
NU : “Kasihan, rokok apa yang anda hisap? Setahu saya, di dalam iklan, merokok Star Mild hanya membuat orang terobsesi menjadi sutradara atau orator. Sedangkan anda sudah terobsesi menjadi ulama besar yang mengalahkan Imam Syafi’i yang mengamalkan qunut shubuh. Lebih Brasa, Brasa Lebih pinter gitu loh!”
Sumber: http://www.daarulmukhtar.org
“Dan barang siapa yang melakukan satu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalan tersebut tertolak.” (Shahih, HR Muslim dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha)
BalasHapusNU menjawab dengan tidak menggunakan ilmu
BalasHapusia banget, jawaban.y asal jeblag. :D
HapusWahabi-salafi menjawab pake dalil sekenanya
BalasHapusAjaran Salafi Wahabi adalah, mengkafirkan sufi Ibnu Arabi, Abu Yazid al-Bustani. Mudah mengkafirkan muslim lain. Memvonis sesat kitab “Aqidatul Awam, dan Qashidah Burdah. Mengkafirkan dan menganggap sesat pengikut Mazdhab Asy’ari dan Maturidiyyah. Merubah beberapa bab kitab-kitab ulama klasik, seperti kitab al-Adzkar an-Nawawi. Mereka menolak perayaan Maulid Nabi Muhammad karena menganggap acara tersebut sebagai acara bid’ah, dan perbuatan bid’ah menurut mereka adalah sesat semuanya. mereka menilai acara yasinan tahlilan adalah ritual bi’ah, padahal kedua amalan tersebut tidak bisa dikatakan melanggar syari’at, karena secara umum bacaan dalam susunan tahlil ada dalil-dalilnya baik dari al-Qur’an dan al-Hadits seperti yang sudah disampaikan oleh para ulama-ulama terdahulu. Dan mereka menolak kitab “Ihya’ Ulumuddin” karya Imam al-Ghazali (hal.24-25).
BalasHapusislam yang benar adalah menurut pemahamanya para ulama genrasi terbaik setelah Rasulullah seperti imam Bbkhori,imam Muslim,imam empat madzab,dll.bukan setelah dilahirkanya mbah al bani ditahun 1914 m islam baru benar
Hapussetuju
HapusWS : “Semua bid’ah (hal baru yang diada-adakan) itu sesat, tidak ada bid’ah yang baik/hasanah.”
BalasHapusNU : “Saya ucapkan selamat menjadi orang sesat. Sebab Nabi Saw. tidak pernah memakai resleting, kemeja, motor, atau mobil seperti anda. Semua itu bid’ah, dan semua bid’ah itu sesat.”
yg NU pinter.y kblinger, ampe motor aja dianggap bid'ah. prok prok prok..
sip....
BalasHapusPertanyaan gampang jawabannya gampang pula.. itulah orang berilmu.. kalo mereka pake dalil baru jawab juga pake dalil.
BalasHapusHati2, jgn mudah diadu domba sesama umat Islam, keduanya sama2 benar punya dalil kuat,yg salah adalah oknum yg melebih2kan pendapat mana yg benar/salah
BalasHapussaya tiap ikut majelis salafi,, yg dibahas selalu tentang bid'ah atau kafirnya muslim diluar manhaj salaf,, belum pernah ngebahas penyembah non muslim... kayanya orang wahabi gakan mampu memuslimkan kafir... kalo mempengaruhi orang awas seperti saya sih jago... modal slogan kembali pada quran dan sunnah.... hoaaaammmm...
BalasHapusLuar biasaa... Ajiib
BalasHapus