Kelompok Salafi Bersenjata Hancurkan Masjid Di Tripoli
Kelompok bersenjata membuldoser sebuah Masjid yang di dalamnya terdapat makam para Muslim Sufi di pusat kota Tripoli, Sabtu (25/8). Seran...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2012/08/kelompok-salafi-bersenjata-hancurkan.html
Kelompok bersenjata membuldoser sebuah Masjid yang di dalamnya terdapat makam para Muslim Sufi di pusat kota Tripoli, Sabtu (25/8). Serangan yang terjadi di siang hari tersebut merupakan serangan sektarian terang-terangan yang terjadi sejak Muammar Gadhafi tersingkir.
Pejabat pemerintah mengecam aksi penghancuran Masjid Sha'ab dan menuding kelompok bersenjata melakukan tindakan anti-Islam. Penyerangan terhadap situs Sufi itu adalah yang kedua kalinya dalam dua hari. Islamis ultrakonservatif menghancurkan tempat-tempat suci milik Sufi dengan bom. Selain itu, mereka juga membuldoser dan membakar perpustakaan Masjid di kota Zlitan, Jumat (24/8).
Pemimpin Libya terus berusaha mengendalikan kelompok bersenjata yang ingin menguasai Libya sejak Gadhafi dilengserkan setahun yang lalu. Presiden Libya yang baru dipilih oleh Kongres Nasional Mohamed al-Magariaf telah memanggil perdana menteri untuk menghadiri pertemuan darurat, Ahad (26/8).
"Hal yang sangat disesalkan dan patut dicurigai adalah beberapa orang yang seharusnya menjadi pasukan pengamanan justru ambil bagian dalam kegiatan penghancuran tersebut," ujar Magariaf kepada wartawan, Sabtu (25/8) malam.
Dia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai peran serta pasukan keamanan. Di dalam Masjid tampak kuburan yang sudah hancur di antara reruntuhan.
"Pasukan militer dalam jumlah besar membawa senjata sedang dan berat. Mereka tiba di Masjid untuk menghancurkannya karena menurut mereka makam tersebut adalah bagian dari praktik anti-Islam," kata seorang pejabat yang menolak namanya disebut.
Pria tersebut juga mengatakan pihak berwenang telah berusaha menghentikan mereka. Namun, setelah sempat bentrok polisi memutuskan mengisolasi area tersebut dan membiarkan tindakan kelompok bersenjata. Hal itu dilakukan untuk mencegah kekerasan meluas. Juru Bicara dewan Abdel Moneim al-Hurr, Dewan Tertinggi Keamanan Libya (SSC) mengecam tindakan tersebut. ( http://www.republika.co.id)