Senandung Sirah Nabawiyah
Memberi suasana sejuk dan harum sebuah majlis dengan menuturkan perilaku dan sifat-sifat mulia Rasulullah SAW, akan mampu menghidupkan hati ...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2010/12/senandung-sirah-nabawiyah.html
Memberi suasana sejuk dan harum sebuah majlis dengan menuturkan perilaku dan sifat-sifat mulia Rasulullah SAW, akan mampu menghidupkan hati yang mati, menyinari pikiran, meninggalkan bau yang paling harum dan mampu menghiasi waktu dan memperindahnya.
Dengan menuturkan seiarah Nabi yang mulia –shallallahu alayhi wa sallam—akan menurunkan rahmat dan akan menyelipkan barokah. Bagaimana tidak? Dialah adalah kekasih Allah yang maha pengasih. Dialah majikan manusia dan jin. Dialah pembawa kabar gembira. Dan dialah cahaya yang menyinari.
Ad Durar As Saniyah fi As Siyar Az Zakiyah atau yang lebih terkenal dengan sebuat Alfiyah Sirah adalah salah satu buku tentang sejarah perjalanan hidup Rasulullah SAW. Buku ini disusun oleh Al Imam Al Allamah Al Hafidz Zainuddin Abul Fadhl Abdurrahman al Iraqi. Beliau menulis buku ini di Madinah, diantara beliau tulis di raudlah di samping maqam Rasulullah SAW. Buku disusun berbentuk nadzam yang mempunyai nilai lebih dari pada buku-buku berbentuk atsar, terutama dalam kemudahannya untuk dihafalkan. Tujuan lain disusunnya buku ini dalam bentuk nadzam adalah agar dapat dijadikan bahan nyanyian oleh para pecinta Rasulullah SAW, dimana mereka merasa bahagia ketika menuturkan perilaku Rasulullah dan berusaha menjadikan beliau sebagai suri tauladan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Buku ini termasuk salah satu buku yang sangat diperhitungkan. Hal ini tampak melalui banyaknya perhatian para ahlul ilmi dengan memberikan syarah, resume dan catatan kaki untuk memperjelas faidah-faidah yang terkandung di dalamnya. Diantara para ulama itu adalah Syaikh Muhibbuddin Muhammad bin Ahmad (w.798) dalam kitab syarahnya, "Al-Ghurar Al-Mudliyyah", Tajuddin Al-Munawi (w.1031) dalam kitabnya, "Al-Futuhat As Subhaniyah, Syaikh Al-Ajhuri seorang Imam dari kalangan Malikiyah, dan masih banyak yang lain.
Seiring berjalannya waktu, buku-buku ilmiyah warisan ulama-ulama terdahulu, semakin langka kita temukan. Bahkan banyak yang tidak tahu ada bermilyar-milyar buku yang telah disumbangkan oleh salafuna as-shalih. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani, di dalam mensunting buku yang diterbitkan oleh Dar Al Minhaj, Jedah ini harus bertendensi pada empat naskah tulisan tangan, dimana naskah yang dijadikan rujukan utama adalah naskah tulisan Al Hafidz Al Iraqi sendiri yang beliau temukan di Brinston University di Amerika Serikat. Sementara dalam pemberian catatan kaki dan komentar beliau menyediakan puluhan kitab sebagai referensi.
Mengenai penyusun, Al Hafidz Al Iraqi adalah seorang ulama terkenal sebagai ahli hadits, juga sebagai ulama yang menguasai berbagai bidang ilmu. Salah satu muridnya, Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani dalam menuturkan kedalaman pengetahuan Al Hafidz Al Iraqi dalam hadits, mengatakan: "Kami tidak pernah melihat seseorangpun yang lebih dalam pengetahuannya dalam bidang hadits dari pada beliau".
Membaca buku ini akan mampu menambah kecintaan kita kepada Rasulullah, sebagaimana buku-buku sirah lainnya. Membaca buku ini juga pantas untuk dijadikan wiridan dan sarana dzikir mengingat banyaknya penyebutan nama Rasulullah dan shalawat di dalamnya. Dan perlu diketahui, buku ini adalah salah satu buku yang disunting dan tahqiq oleh Sayid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani, seorang muhaddits ulung, dan imam para ahli hadits saat ini, sebelum beliau wafat. SELAMAT MEMBACA!