Fakta-fakta Alam Kubur (1)
Banyak anggapan yang keliru dalam mengartikan kematian. Sebagain orang berpendapat kematian hanyalah ketiadaan, sehingga tidak ada kehi...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2014/11/fakta-fakta-alam-kubur-1.html
Banyak anggapan yang keliru dalam mengartikan kematian. Sebagain orang berpendapat kematian hanyalah ketiadaan, sehingga tidak ada kehidupan sesudahnya, tiada ada kebangkitan dan tiada pula balasan bagi kebaikan dan keburukan. Menurut pendapat ini, kematian manusia sama seperti kematian hewan dan tumbuh-tumbuhan. Pendapat ini muncul dari orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Pendapat ini jelas jauh dari kebenaran dan kenyataan kematian yang telah diinformasikan oleh al-Quran dan hadits. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ولا تحسبن الذين قتلوا في سبيل الله أمواتاً بل أحياء عند ربهم يرزقون [آل عمران: 169]
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki”. (QS. Ali Imran: 169)
Kematian adalah terpisahnya ruh dari jasad, dalam arti terhentinya koneksi ruh terhadap jasad, sehingga jasad tidak dapat lagi melakukan semisal pergerakan. Pada dasarnya, yang dapat merasakan sakit dan merasakan kenikmatan adalah ruh, sementara jasad hanya sebagai alat. Hal ini terbukti dengan dirasakannya kesusahan, kesedihan, kebahagiaan, ketenangan dan lain sebagainya oleh ruh, meskipun tanpa ada konektivitas dengan jasad, seperti yang dirasakan ruh ketika berada dalam alam mimpi. Oleh karena itu, saat ruh terpisah dari jasad, ia akan tetap dapat merasakan semuanya. Ia juga tetap dapat mendengar, melihat, berbicara dan lain-lain meski ia tidak lagi bersemayam dalam jasad.
Ketika Rasulullah dan para sahabat menguburkan para korban perang Badar dari kalangan kuffar Quraisy, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memanggil satu persatu para korban itu dan beliau bersabda: “Telah aku temukan apa yang telah dijanjikan Tuhanku dengan sebenar-benarnya. Maka apakah kalian menemukan apa yang telah dijanjikan Tuhan kalian dengan sebenar-benarnya?”.
Sayidina Umar radliyallahu ‘anhu yang mendengar sabda Rasulallah langsung menegur: “Ya Rasulallah. Adakah anda memanggil mereka, pada mereka sudah mati?”.
Rasulullah bersabda: “Demi Allah yang menguasai diriku, sesungguhnya mereka lebih mendengar ucapan ini dari pada kalian, kecuali mereka tidak mampu untuk menjawab”. (HR. Muslim dari Umar bin Khathab)
Masa dimana ruh terpisah dari badan disebut sebagai kehidupan alam barzakh atau alam kubur. Berikut adalah dibeberkan fakta-fakta di alam kubur.
1. Terlihatnya apa yang selama hidup tidak terlihat.
Ya benar. Hal ini sama seperti apa yang terlihat disaat terjaga, dimana ia tidak terlihat dalam keadaan tertidur. Yang pertama kali dilihat dan dirasakan oleh orang yang telah mati adalah kebaikan dan keburukan yang telah ia lakukan selama didunia. Ia akan merasakan manfaat dari kebaikan dan merasakan dampak negatif dari keburukan yang telah dilakukan. Manfaat kebaikan dan dampak negatif keburukan ini sebenarnya telah tertanam dalam kedalaman hati. Ketika masih hidup ia tidak mampu melihatnya, akibat kesibukan dunia, hingga saat kematian tiba, semuanya menjadi tampak jelas.
Dapat dibayangkan bagaimana ketika kita harus berpisah benda-benda kesayangan dan orang-orang tercinta yang selalu memberikan bantuan dan perlindungan. Adalah kesusahan yang tiada terkira yang dirasakan. Dan bagaimana kita harus meninggalkan sesuatu yang selama ini terlupakan atau mungkin tidak pernah kita hiraukan, padahal ia dapat menemani dan menghibur kita, saat harus terpisah dengan semuanya. Adalah penyesalan berkepanjangan dan tiada henti yang dirasakan.
Allah berfirman:
كفى بنفسك اليوم عليك حسيبا [الإسراء: 14]
“Cukuplah dirimu sendiri pada waktu Ini sebagai penghisab terhadapmu”. (QS. Al-Isra’: 14)
2. Nikmat dan Adzab Kubur
Bagi seorang mukmin akan terbuka baginya nikmat-nikmat Allah setelah kematian, sebagai balasan dari kebaikan yang telah dilakukan selama hidup. Pada saat ini, kematian yang ia rasakan adalah sebuah kebebasan dari penjara yang gelap. Dibukakan baginya pintu menuju kebun yang luas dengan segala isinya yang menakjubkan. Ia pun sama sekali tidak berkeinginan untuk kembali ke kehidupan dunia yang bagaikan penjara gelap itu. Dalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan gambaran. Beliau bersabda tentang seseorang yang meninggal: “Dia berjalan dari dunia meninggalkannya untuk penduduknya. Jika ia rela, maka tidak ada keinginan lagi untuk kembali, seperti tidak adanya keinginan salah satu dari kalian untuk kembali ke perut ibunya”. (HR. Ibnu Abiddunya)
Sedangkan mereka yang suka berfoya-foya dalam kehidupan dunia bagaikan orang yang bersenang-senang dengan kekayaan seorang raja saat sang raja pergi. Ia melakukan hal itu karena menyangka sang raja telah tidak akan tahu apa perbuatan buruk yang ia lakukan. Saat sang raja tiba ia tidak dapat lagi bersenang-senang, bahkan ia tidak akan merasa aman dari siksaan sang raja akibat kelakuan buruknya.
Di alam kubur, dibukakan baginya lorong menuju jurang-jurang neraka. Ia tidak akan merasakan ketenangan hingga hari kiamat tiba.