Fakta-fakta Alam Kubur (2-habis)
“Manusia itu tertidur. Jika mati maka mereka akan terjaga”. Begitulah ucapan Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah tentang ...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2014/11/fakta-fakta-alam-kubur-2-habis.html
“Manusia itu tertidur. Jika mati maka mereka akan terjaga”. Begitulah ucapan Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah tentang kematian. Memang benar, kehidupan dunia adalah tidur panjang dengan segala mimpi yang menghiasinya. Oleh sebab itu banyak manusia tidak mengerti akan hakikat kehidupan dunia, sehingga terkadang menjadikannya sebagai tujuan utama, tanpa pernah sadar ia akan mati yang membuatnya terjaga dan sadar.
Selaras dengan apa yang dikatakan oleh Sayyidina Ali ini, Allah berfirman:
الهاكم التكاثر ، حتى زرتم المقابر
“Saling berlomba telah melalaikan kalian, sampai kalian mengunjungi kuburan”.
Dalam alam kubur manusia akan mengetahui semuanya dan di sini ia akan dimintai pertanggungjawaban atas-atas nikmat Allah selama di dunia.
Setelah pada posting sebelumnya, disebutkan dua fakta dalam alam kubur. Selanjutnya fakta-fakta alam kubur adalah sebagai berikut:
3. Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir
Saat para pengiring meninggalkan jenazah dalam kubur, dua malaikat segera datang kepadanya, memberikan beberapa pertanyaan. Kedua malaikat ini berwarna hitam kebiru-biruan, matanya seperti periuk, bertaring bagai tanduk sapi dan suaranya bagai halilintar. Tetapi bentuk kedua malaikat ini ketika datang sesuai dengan amal perbuatan mayit saat di alam dunia.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إن العبد إذا وضع في قبره وتولى عنه أصحابه إنه ليسمع قرع نعالهم إذا انصرفوا أتاه ملكان فيقعدانه فيقولان: ما كنت تقول في هذا الرجل محمد؟ فأما المؤمن فيقول: أشهد أنه عبد الله ورسوله، فيقال له: أنظر إلى مقعدك من النار أبدلك الله به مقعداً من الجنة، فيراهما جميعاً، وأما الكافر أو المنافق فيقول: لاأدري كنت أقول ما يقول الناس فيه، فيقال لا دريت ولا تليت، ثم يضرب بمطرقة من حديد بين أذنيه فيصيح صيحة يسمعها من يليه إلا الثقلين (رواه البخاري ومسلم)
Sesungguhnya seorang hamba jika ia telah diletakkan di kuburan dan para sahabatnya telah pulang, dan ia tahu bunyi langkah sandal-sandan mereka, maka datanglah dua malaikat, lalu mendudukkannya dan berkata: “Apa yang kau katakan tentang lelaki yang bernama Muhammad ini?”. Jika mayit adalah seorang mukmin, maka ia menjawab: “Saya bersaksi bahwa ia adalah hamba Allah dan Rasulnya”. Dikatakan baginya: “Lihatlah tempat dudukmu dari neraka, Allah telah menggantikan untuknya tempat duduk dari surga”. Mayit lalu dapat melihat keduanya. Jika ia kafir atau munafik maka ia berkata: “Aku tidak mengerti. Saya berpendapat tentangnya atas dasar apa yang diucapkan manusia tentangnya” Dikatakan kepadanya: “Engkau tidak mempelajari dan tidak membaca”. Kemudian dipukulkan kepadanya palu besar dari besi diantara kedua telinganya. Ia menjerit sekuat-kuatnya hingga terdengar oleh para mayit dikanan kirinya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun pertanyaan kedua malaikat tersebutkan adalah: Siapa Tuhanmu, siapa nabimu, apa imammu dan siapa saudara-saudaramu. Jika pertanyaan kedua malaikat itu dapat terjawab, maka beberapa malaikat lain datang membawa kesejukan dan kuburnya menjadi taman dari taman-taman surga. Diriwayatkan bahwa hafal akan pertanyaan ini di dunia menjadi alamat bagi husnul khatimah dan mampu menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir dengan benar.
Pertanyaan kedua malaikat ini dialami oleh setiap orang, meski ia tidak dikuburkan, seperti orang yang mati karena kebakaran, tenggelam, mati di makan binatang buas atau jasadnya dibakar dan abunya dihambur-hamburkan ke udara. Dikecualikan dari ini, para nabi dan rasul, orang yang mati syahid dan anak kecil. Dikatakan bahwa orang yang istiqamah membaca surat al-Mulk setiap malam,
Disunatkan bagi pengiring jenazah setelah mayit dikubur sebelum melangkah pulang untuk melakukan talqin untuk mayit, mengingatkannya akan pertanyaan-pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir. Mayit akan mendengar talqin itu seperti halnya ia mendengar derap langkah para pengiring meninggalkannya dalam lubang kubur.
4. Amal Perbuatan Orang Yang masih hidup Diperlihatkan kepada orang yang telah mati
Disebutkan dalam kitab Musnad Imam Ahmad (25/268) hadits shahih yang bersumber dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu:
إِنَّ أَعْمَالَكُمْ تُعْرَضُ عَلَى أَقَارِبِكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ مِنْ الْأَمْوَاتِ فَإِنْ كَانَ خَيْرًا اسْتَبْشَرُوا بِهِ وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ قَالُوا: اللَّهُمَّ لَا تُمِتْهُمْ حَتَّى تَهْدِيَهُمْ كَمَا هَدَيْتَنَا
“Sesungguhnya amal perbuatan kalian (yang masih hidup didunia ini) di tampilkan kepada kerabat kerabat dan keluarga kalian yang telah mati. Jika amal perbuatan kalian itu bagus, maka mereka turut senang dan bahagia, dan jika buruk, mereka berkata: ‘Ya Allah ya Tuhanku, jangan Engkau cabut nyawa mereka sehingga Engkau memberikan Hidayah kepada mereka seperti halnya kepada kami”.
Ibnu Abid Dunya dalam al-Manamat (1/4), Ad-Daruquthni dalam Al-Afrad (2/189), dan ad-Dailami dalam musnad al-Firdau (1/498) meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لَا تَفْضَحُوا مَوْتَاكُمْ بِسَيِّئَاتِ أَعْمَالِكُمْ فَإِنَّهَا تُعْرَضُ عَلَى أَوْلِيَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْقُبُورِ
“Jangan kau hina orang-orang mati kalian dengan amal-amal kalian yang jelek, karena amal-amal itu akan diperlihatkan kepada wali-wali kalian dari para ahli kubur”.
5. Para Ahli Kubur saling berziarah antara satu dengan yang lain.
Syaikh Ibnu Taimiyah rohimahullah pernah di tanya tentang yang hidup menziarahi yang mati (ziarah kubur) itu apakah yang mati (didalam kubur) mengetahuinya? Dan apakah yang mati mengetahui jika ada kerabatnya atau yang lain ada yang mati? Beliau menjawab:
الحمد لله، نعم قد جاءت الآثار بتلاقيهم وتساؤلهم وعرض أعمال الأحياء على الأموات، كما روى ابن المبارك عن أبي أيوب الأنصاري قال: إذا قبضت نفس المؤمن تلقاها الرحمة من عباد الله، كما يتلقون البشير في الدنيا، فيقبلون عليه ويسألونه فيقول بعضهم لبعض: أنظروا أخاكم يستريح، فإنه كان في كرب شديد، قال: فيقبلون عليه ويسألونه: ما فعل فلان وما فعلت فلانة، هل تزوجت
Segala puji bagi Allah. Benar. Sesungguhnya ada atsar tentang pertemuan dan saling cengkerama mereka serta diperlihatkannya amal orang yang hidup kepada orang yang mati, sebagaimana diriwayatkan Ibnul Mubarok dari Abu Ayyub al-Anshari. Ia berkata: “Jika nyawa mukmin dari hamba-hamba Allah dicabut, maka ia akan mendapatkan rahmat, seperti hanya mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia. Para ahli kubur menyambutnya dan bertanya kepadanya. Sebagian mareka berkata kepada yang lain: ‘Lihatkan saudaramu sekarang sudah tenang, sesungguhnya ia mendapat cobaan yang berat’. Mereka menyambutnya dan bertanya: “apa sekarang dilakukan Fulan? Dan apa yang dilakukan Fulanah? Apakah dia sudah kawin?’.