Inna Lillah! Habib Zein Umar Mundur dari Mustasyar PBNU
Habib Zein Umar bin Smith menyatakan mundur dari jabatannya sebagai salah satu Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk p...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2019/03/inna-lillah-habib-zein-umar-mundur-dari.html?m=0
Habib Zein Umar bin Smith menyatakan mundur dari jabatannya sebagai
salah satu Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk periode
kepengurusan saat ini. Mustasyar adalah jajaran dewan penasehat syuriah.
Biasanya, posisi ini terdiri atas para ulama sepuh NU yang tidak hanya dituakan
dalam konteks usia, tetapi juga kedalaman ilmu pengetahuan, agama, dan
spiritualnya.
Dalam pernyataan tertulisnya yang ditujukan kepada seluruh pengurus DPP,
DPW dan DPC Rabithah Alawiyah, Habib Zein Umar mengatakan bahwa posisi tersebut
merupakan kehormatan yang harus dijaga. Ia mengaku mengundurkan diri dari
jabatannya karena menyikapi perkembangan dan langkah-langkah PBNU selama
kepengurusan saat ini.
"Saya
berpendapat ada hal-hal yang tidak sejalan dengan aspirasi umat Islam.
Lebih-lebih seringnya pengurus PBNU mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang
kurang bijak," demikian pernyataan Habib Zein seperti dilansir oleh
Republika.co.id, Rabu (6/3).
Pernyataan-penyataan tersebut, menurutnya, telah menimbulkan reaksi dan
kegaduhan di kalangan umat Islam serta pihak lainnya. Sehingga, hal itu dinilai
dapat merugikan wibawa organisasi.
Selain itu, sebagai mustasyar, Habin Zein mengungkapkan bahwa ia juga tidak
dapat berfungsi dengan benar dalam memberikan saran dan nasihat kepada
organisasi ini. Karena itu, dengan pertimbangan yang panjang, Kiai Zen
memutuskan untuk mengajukan surat pengunduran diri sebagai mustasyar PBNU
terhitung sejak 28 Jumadil Akhir 1440 H/5 Maret 2019.
Meskipun demikian, Ketua Umum Rabithah Alawiyah ini mengatakan akan
tetap menjalin silaturahim dengan para kyai, masyaikh, ulama, para pimpinan
pondok pesantren di lingkungan NU. Ia juga akan tetap menjalin silaturahim
dengan berbagai lembaga dakwah maupun pimpinan organisasi masyarakat (ormas)
Islam. Sehingga, kata dia, terjalin saling pengertian yang baik.
"Semoga kita selalu diberikan petunjuk oleh Allah SWT, dan diberi
kemampuan untuk mengatakan yang haq walaupun hal itu pahit," katanya.