Jangan Khawatir, Hadhramaut Akan Tetap Selalu Aman
Sejumlah Mahasiswa Al-Ahgaff Asal Jatim Dari data Kementerian Luar Negeri, saat ini jumlah WNI di Yaman mencapai 4.159 orang. Sebany...
http://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2015/04/jangan-khawatir-hadhramaut-akan-tetap.html
Sejumlah Mahasiswa Al-Ahgaff Asal Jatim |
Dari data Kementerian Luar Negeri, saat ini jumlah WNI di Yaman mencapai 4.159 orang. Sebanyak 2.626 orang di antaranya adalah mahasiswa dan sekitar 1.488 orang adalah tenaga kerja profesional yang bekerja di perusahaan migas. Sementara untuk keluarga KBRI di Yaman jumlahnya mencapai 40 orang.
Yaman merupakan salah satau negara yang menjadi tujuan belajar pemuda Indonesia, terlebih bagi masyarakat Indonesia yang pernah merasakan pendidikan pesantren. Salah satu kota yang banyak dihuni WNI adalah Mukalla dan Tarim, provinsi Hadhramaut, sebuah area bertajuk Bumi para wali. Di sini ada sekitar 1500 – 2000 pelajar Indonesia yang tersebar di lembaga-lembaga pendidikan seperti Universitas Al-Ahgaff, Mukalla, Ribat Tarim, Ribat Darul Musthafa dan lain-lain
Situasi keamanan di Yaman kian memprihatinkan. Setelah Presiden Abedrabbo Mansour Hadi melarikan diri keluar negara, koalisi pimpinan Arab Saudi mulai menggempur pemberontak Houthi dengan serangan udara. Masyarakat pun ketakutan, khawatir terkena imbas peperangan.
Terlepas dari memanasnya konflik, kondisi mahasiswa Indonesia di Hadhramaut masih relatif aman. Posisi Mukalla dan Tarim provinsi Hadhramaut dengan wilayah konflik cukup jauh, yakni berada di Sanaa Ibu kota Yaman, Aden dan Hudaidah. Jika menggunakan kendaraan, dibutuhkan waktu sekitar 12 jam atau setara Cirebon-Surabaya.
Kehawatiran keluarga di Indonesia dikarenakan tidak mengetahui jarak antara wilayah konflik dengan wilayah mahasiswa. Karena dalam setiap pemberitaan, berbagai media hanya menggunakan kata Yaman, tidak menggunakan nama kota ataupun provinsinya. Disamping itu, padatnya aktifitas belajar mahasiswa di Kampus membuat para mahasiswa sulit dihubungi pihak keluarga, sehingga menambah kekhawatiran pihak keluarga di Indonesia.
Berdasarkan penjelasan dan klarifikasi dari Asosisasi Mahasisawa Indonesia Al-Ahgaff, seperti yang telah diberitakan, kondisi Hadramaut aman, dan semua aktifitas berjalan normal tidak terpengaruh sama sekali dengan konflik yang terjadi. Atas dasar ini para mahasiswa Indonesia di Mukalla maupun di Tarim memilih tidak ikut evakuasi. Disamping itu institusi pendidikan di Hadramaut pada umumnya tidak memiliki masalah atau kepentingan apapun dengan dua pihak yang kini saling berseteru. Lagi pula dengan meninggalkan Yaman, maka proses studi akan terhambat dan terputus selama satu tahun.
Rektor Universitas Al-Ahgaff Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun berpesan kepada seluruh mahasiswa khususnya dari Indonesia agar tidak ikut evakuasi, karena Hadhramaut insya Allah akan selalu aman, bahkan akan dijadikan tempat pengungsian oleh orang-orang uang kotanya tidak aman seperti Aden.
Dari akun Facebooknya PCI NU Yaman juga menulis bahwa Habib Umar bin Hafizh pimpinan Ribat Darul Musthofa Terim, mengatakan bahwa Perang yang ada di Yaman merupakan sunnah nabi SAW yang sudah terucap. Perang ini merupakan fitnah akhir zaman bagian dari tanda-tanda akhir zaman. Dan peperangan itu hanyalah permainan iblis kepada orang yang lemah imannya.
Semua yang ada di Tarim (ahli Tarim, santri dan apa-apa yg ada di sini) sudah dijamin perkara dunianya dan agamanya oleh kita (Habib Umar bin Hafidz) dan Imam Faqih
Muqoddam, Habib Abdurrhaman Seggaf, Imam Muhdor dan Imam Alydrus.
“Tak usah batinmu terguncang bertahanlah disini jangan kalian pulang kalian dalam lindungan Allah Tuhan semesta alam. Dan dalam perkumpulan ini marilah kita lantunkan kalimat Ya Allahu Ya Allah karena itu lebih canggih dan mustajab dari seribu jet tempur yang memborbardir Yaman. Selama kalian tunaikan haq orang tua kalian dan mereka ridho maka kami (Habib Umar bin Hafidz, Faqih Muqoddam dll ) pun ridho.
Dan orang yang shiddiq adalah orang yang bertahan bersamaku (Habib Umar) dan tetaplah dijalan yang diridhoi Allah SWT. Mohon doanya Yaa Ayyuhal Muhibbun . Alfaatihah.....aamiin.”
Dari Berbagai Sumber
Dari Berbagai Sumber