Sikap Terbaik Atas Fitnah Perang Yaman
Berikut adalah kalam nasehat al-Habib Abubakar al-Adni bin Ali al-Masyhur terkait konflik perang Yaman: Bismillah… Untuk sauda...
http://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2015/04/sikap-terbaik-atas-fitnah-perang-yaman.html
Berikut adalah kalam nasehat al-Habib Abubakar al-Adni bin Ali al-Masyhur terkait konflik perang Yaman:
Bismillah…
Untuk saudaraku dan orang yang aku cintai, janganlah kamu tertipu dengan rasa simpati, dan jangan biarkan dirimu terseret oleh badai fitnah. Apa yang sedang terjadi sekarang ini adalah sebuah fitnah yang nyata, bala’, ujian dan cobaan.
Semua itu tidak akan bisa dikahiri hanya dengan menembakan satu atau dua rudal saja. Apa yang sedang terjadi adalah sebuah peperangan antara sesama muslim, manfaatanya hanya kembali kepada Amerika, Rusia, orang-orang kafir dan para iblis laknatulloh, mereka itulah musuh yang sebenarnya.
Adapun permusuhan antara Iran dan negara-negara teluk atau yang mereka namakan dengan perang antara Syiah dan Sunni itu hanyalah sekedar permainan dan sandiwara belaka guna mempengaruhi akal dan fikiran orang Arab dan kaum muslim pada umumnya. Yang harus dilakukan bagi seorang mukmin, dia harus pandai membaca situasi dan kondisi, menjaga lisannya dari mencela, menjaga tangannya dari pertumpahan darah, meminta petunjuk, dan meminta arahan dari ulama dan orang-orang yang ahli dalam bidangnya yang mempunyai akidah yang benar, pasti mereka akan menunjukan jalan yang lurus, dan janganlah kita terlibat dengan peperangan sesama muslim, dan sebagainya.
Seandainya mereka mengetahui kebaikan yang sebenarnya bagi orang-orang Arab, maka mereka akan bergabung menyerang Israel, tetapi mereka hanyalah bagaikan sebuah kotak yang terbungkus dengan sebuah label yang berbeda, satu terbungkus dengan label Sunnah yang palsu, dan satunya dibungkus dengan label Syiah bertopeng agama.
Jagalah dirimu agar tidak terlibat dalam fitnah-fitnah ini antara lain dengan:
- Menjaga lisan, dengan tidak mengucapakan kata-kata yang bersifat provokatif atau menghina salah satu belah pihak yang terlibat dalam peperangan. Bukankah kita sudah tahu bahwa Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam telah bersabda: “Barangsiapa yang ikut serta dalam pembunuhan seorang muslim, meskipun hanya dengan sepotong kalimat saja, maka di hari kiamat nanti dahinya akan tertulis ungkapan: terputus (jauh) dari rahmat Allah”,
- Menjaga tangan, tidak mengangkat senjata mengikuti salah satu pihak golongan muslim untuk melawan sesama muslim, karena darah, harta dan kehormatan seorang muslim haram hukumnya,
- Menjaga hati, jangan sampai ada rasa senang dengan adanya pembombardiran, kemenangan salah satu pihak, dan sebagainya. Apakah kamu senang dengan pembunuhan seorang muslim kepada sesama muslim lainnya..?!!
- Cukuplah bagi kita berdoa: Ya Allah, hancurkanlah orang-orang yang menganiaya (dzolim) melalui orang-orang yang menganiaya, keluarkanlah kami dengan selamat dari tengah-tengah mereka.
Orang yang berakal cukup baginya isyarat tanpa perlu sebuah kata-kata diulang untuk menjelaskannya. Wallohua’lam, walafwu minkum.
Oleh: Al-Alim al-Alamah Arif Billah al-Mufakkir Islami ad-Daie Ilallah al-Habib Abu Bakar al-Adni bin Ali al-Masyhur Ba`Alawi, Pimpinan Lembaga Pendidikan Arbithoh Attarbiyah al-Islamiyah Yaman, yang juga Guru dari al-Habib Umar bin Hafidz, al-Habib Ali al-Jufri, al-Habib Kadzim as-Seqqaf, al-Habib Muhammad bin Abdurrahman as-Seqqaf, dll.
Sumber: http://www.elhooda.net