Yuk, Berpuasa Setahun Penuh!
Puasa adalah salah satu ibadah yang utama. Dalam shahihain disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: مَنْ صَامَ يَوْمًا فِيْ سَبِيْل...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2012/08/yuk-berpuasa-setahun-penuh.html?m=0
Puasa adalah salah satu ibadah yang utama. Dalam shahihain disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، بَاعَدَ اللهُ تَعَالَى وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا
“Barang siapa berpuasa sehari dijalan Allah, maka Allah ta’ala akan menjauhkan wajahnya dari neraka (sejauh) 70 kharif” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bulan puasa telah lewat, tetapi kesempatan untuk berpuasa masih terbuka sangat lebar. Kita dapat berpuasa sunat kapan saja, kecuali pada hari-hari yang diharamkan. Salah satu puasa sunat yang dianjurkan Rasulullah SAW ialah puasa enam hari pada bulan syawal.
Mayoritas fuqaha menyatakan bahwa puasa enam hari pada bulan syawal hukumnya sunat berdasarkan hadits riwayat Abu Ayyub ra:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ (رواه مسلم)
Artinya: “Barang siapa puasa ramadhan dan mengikutkannya dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka puasanya sama dengan puasa setahun”. (HR. Muslim)
Dari Tsauban, Rasulullah SAW bersabda:
صِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ بِعَشْرَةِ أَشْهُرٍ وَسِتَّةُ أَيَّامٍ بَعْدَهُنَّ بِشَهْرَيْنِ، فَذَلِكَ تَمَامُ سَنَةٍ (رواه الدارمي)
Artinya: “Puasa sebulan ramadlan sama dengan puasa 10 bulan, dan puasa enam hari sesudahnya sama dengan puasa dua bulan. Maka itulah puasa sempurna satu tahun”. (HR. Ad-Darimi)
Kesunahan puasa enam hari sesudah ramadlan ini, bukan hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang telah berpuasa ramadlan saja. Siapa saja berpuasa enam hari dibulan syawal hukumnya sunat, seperti orang yang tidak puasa ramadlan karena udzur semisal haid, nifas dan lain sebagainya. Menurut Al-Khathib As-Syarbini, pernyataan ini jelas, meskipun kebanyakan ulama memakai redaksi “puasa ramadlan yang diikuti dengan puasa enam hari di bulan syawal”, sebagaimana redaksi dalam hadits.
Menurut kalangan Hanabilah, puasa enam hari dibulan syawal ini tidak disunatkan kecuali untuk orang yang telah berpuasa ramadlan.
Puasa enam hari ini dapat dilakukan kapan saja selama dalam masih dalam bulan syawal. Cara yang paling baik dalam melakukan puasa ini adalah berpuasa pada hari ke-2 bulan syawal secara terus-menerus hingga enam hari, karena cara yang demikian ini adalah bentuk dari mubadarah (bersegera) dalam melakukan ibadah, walaupun para ulama masih memperselisihkan hal ini.
Pahala puasa enam hari ini dapat dihasilkan dengan niat puasa apa saja; walaupun dengan niat puasa qadla, nadzar, kafarah dan lain-lain.
Ketika puasa enam hari ini dilakukan dengan niat puasa sunnat, maka sebagaimana puasa sunat yang lain, niat tidak diharuskan dilakukan di malam hari (tabyit).
Wallahu a’lam bish shawab