Peristiwa-peristiwa bersejarah dalam Bulan Ramadlan
Bulan suci Ramadhan sudah hampir meninggalkan kita. Bertandang menyapa kita, menina-bobokkan kita dalam belaian sejuta keistimewaan, hin...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2012/08/peristiwa-peristiwa-bersejarah-dalam.html?m=0
Bulan suci Ramadhan sudah hampir meninggalkan kita. Bertandang menyapa kita, menina-bobokkan kita dalam belaian sejuta keistimewaan, hingga hanyut dalam ketenangan dan kekhusyu’an dalam menggapai ridla Tuhan. Ada satu hal yang jangan kita lupakan, bulan Ramadhan adalah bulan yang sarat dengan peristiwa bersejarah. Sejarah yang membentang tersebut mengukir kejayaan dan merekam asa Kaum Muslimin dari masa ke masa.
Ramadhan mengandung dimensi sejarah dan komunal yang terwujud dalam peristiwa-peristwa yang berlangsung setiap dan sepanjang bulan tersebut. Oleh karena itu, kita tidak boleh melewatkan lintasan sejarah tersebut untuk memberi titik tekan moral sebagai seorang muslim yang berkiprah secara aktif dalam memberi warna pada peradaban yang universal.
Pada pertengahan ramadlan tahun ke-3 hijriah cucu Rasulullah SAW lahir, Hasan bin Ali radliyallahu ‘anhuma. Sayyidina Hasan mempunyai raut wajah yang hampir menyerupai Rasulullah SAW, sehingga Rasulullah member nama al-Hasan untuknya. Rasulullah melakukan aqiqah untuknya setelah tujuh hari ia dilahirkan, mencukur rambutnya dan memerintahkan bershadaqah perak seberat rambut yang telah dicukur.
Al-Hasan mempunyai banyak cerita, karena ia seorang yang bijaksana, tenang, berwibawa, dermawan dan selalu dipuji. Ia pernah melakukan haji ke bait al-haram sebanyak 15 kali dengan berjalan kaki.
Ia juga terkenal sebagai orang bergonta-ganti isteri, sehingga ada yang meriwayatkan bahwa Sayyidina Ali berkata kepada penduduk Kufah: “Jangan kalian kawinkan putri-putri kalian dengan Hasan, karena ia senang menceraikan isterinya”. Seorang lelaki dari Hamadan berkata: “Demi Allah, kami akan menikahkan putri kami dengannya!. (biarkan) ia melanggengkan perkawinan dengan wanita yang ia cintai, atau menceraikan wanita yang tidak ia sukai”. Itulah barakah dari nasabnya yang mulia.
Al-Hasan diangkat menjadi khalifah setelah syahidnya Sayyidina Ali bin Abi Thalib di tangan Abdurrahman bin Muljam setelah baiat yang dilakukan penduduk kufah. Ia memegang kekuasaan hanya selama enam bulan lebih dan memberikannya kepada Sayyidina Muawiyah bin Abi Sufyan untuk menghindari pertumpahan darah. Dalam satu riwayat ia berkata: “Mayoritas dukungan bangsa Arab ada padaku; mereka akan memerangi orang yang memerangiku. Aku tinggalkan kekuasaan ini karena mencari ridla Allah dan menghindari pertumpahan darah umat Muhammad SAW”.
Sayyidian Hasan wafat di Madinah setelah diracun oleh orang suruhan salah satu khalifah bani Umaiyah. Ia dimakamkan di Baqi’ berdampingan dengan makam ibunya, Fatimah Az-Zahra’ radliyallahu ‘anha.
Pada tanggal 17 Ramadlan tahun 40 hijriah, lahir Abu Muhammad Ali bin Abdillah bin Abbas. saat malam dimana Sayyidina ‘Ali terbunuh. Ia adalah seorang yang mulia dan merupakan pemuda quraisy yang paling tampan di masanya. Ia juga orang yang terkenal dengan seringnya shalat. Hingga dikatakan bahwa ia mempunyai 500 pohon zaitun, dan ia melakukan shalat di samping masing-masing pohon dua rakaat setiap hari.
Pada masanya penduduk Hijaz sangat memberikan perhatian kepadanya. Suatu ketika ia menunaikan ibadah haji. Orang Quraisy rela meninggalkan perkumpulan mereka untuk bermujalasah bersama Abu Muhammad karena kagum dan mengagungkan ketinggian ilmunya. Mereka duduk saat Abu Muhammad duduk, dan mereka bangkit, saat beliau bangkit dan seterusnya hingga beliau pergi meninggalkan Mekah.
Beliau wafat pada tahun 117 H dalam usia 80 tahun meninggalkan 20 orang lebih anak laki-laki.
Sebelum terbit matahari tanggal 8 Ramadlan 83 H, Al-Imam Ja’far bi Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin dilahirkan. Beliau yang terkenal dengan julukan as-Shadiq adalah pembesar tabi’in yang mempunyai kedudukan tinggi dalam ilmu. Dari beliau segolongan ulama diantaranya adalah al-Imam Abu Hanifah dan al-Imam Malik menimba ilmu.
Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam al-Hilyah bahwa sayyidina Ja’far berkata kepada Imam Sufyan Ats-Tsauri: “Jika Allah memberimu nikmat, lalu engkau menginginkan nikmat itu selalu ada selamanya, maka perbanyaklah memuji dan bersyukur. Allah SWT berfirman: ‘Dan sungguh jika kalian bersyukur, maka sungguh Aku akan menabmahkan”. Jika rizqi terasa lambat datang padamu maka perbanyaklah istighfar. Allah berfirman menceritakan nabi Nuh: “Aku (Nuh) berkata: beristighfarlah kepada Tuhan kalian, sungguh Dia maha pengampun. Maka Dia akan menurunkan hujan lebat untuk kalian, memberikan nikmat untuk kalian harta-harta dan anak-anak dan Dia akan membuat kebun-kebun dan sungai-sungai untuk kalian’. Wahai Sufyan! Jika engkau merasa susah karena kejahatan orang lain, maka perbanyaklah membaca “la haula wa quwwata illa billah”. Karena ia adalah kunci kebahagiaan dan salah satu gudang dari gudang-gudang surga”.
Kejadian-kejadian yang lain diantaranya adalah:
- Dilahirkannya Abdullah bin Mubarak (Ramadlan, 282 H), seorang zahid, yang mengumpulkan ilmu dan zuhud. Ia adalah murid Imam Sufyah Ats-Tsauri dan Imam Malik bin Anas.
- Wafatnya seorang faqih mazhab Maliki, Abdullah bin Abdil Hakam. Ia meriwayatkan al-Muwatha’ dari imam Malik. Ia adalah pengganti utama peran imam Malik. Ia dimakamkan di samping pusara Imam Syafi’i
- Dilahirkannya Ahmad bin Thulun penguasa Mesir dan Syam, seorang pemimpin yang adil, dermawan, pemberani, rendah hati, berbudi pekerti yang baik. Ia adalah penguasa yang memihak kepada rakyat, cinta ahli ilmu, hafal al-Quran, dan mempunyai suara yang merdu.
- Wafatnya Bisyr al-Hafi seorang shufi yang zuhud (170). Ia masuk Islam di tangan Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
- Wafatnya Abul Hasan Siry As-Saqathi (157 H), seorang ahli thariqah dan haqiqah. Ia adalah paman Abul Qasim Al-Junaid al-Baghdadi sekaligus gurunya. Ia mempunyai murid yang terkenal yaitu Ma’ruf al-Karkhi. Ia dimakamkan di Bagdad
- Wafatnya seorang penyair, Abut Thayyib Ahmad bin Al-Husain al-Kindi al-Kufi yang terkenal dengan sebutan al-Mutabbi (354 H)
- Wafatnya Al-Qadli Iyadl bin Musa al-Yahshabi as-Sabty (544 H) seorang alim dari Maroko, imam ahli Hadits. Karyanya yang terkenal ialah As-Syifa bi Ta’rif huquq al-Musthafa SAW.
- Wafatnya seorang faqih Syafi’i Imam Fakhruddin Muhammad bin Umar bin Husain ar-Razi. Yakni pada hari raya idul fitri. Ia lahir pada 25 ramadlan 543 H.
Roda sejarah peradaban Islam akan terus berputar. Torehan prestasi telah berhasil dicatat oleh Nabi, Sahabat, dan orang-orang setelahnya. Telah menjadi bukti, haus dan lapar bukan batu penghalang dalam meraih kemenangan di medan laga kehidupan. Sekarang giliran kita.