Lailatul Qadar; Malam Seribu Bulan
Tidak diragukan lagi bahwa lailatul qodar adalah malam yang paling utama. Beramal shalih di malam tersebut lebi baik dari pada beramal shali...
http://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2011/08/lailatul-qadar-malam-seribu-bulan.html
Tidak diragukan lagi bahwa lailatul qodar adalah malam yang paling utama. Beramal shalih di malam tersebut lebi baik dari pada beramal shalih seribu bulan yang di dalamnya tidak ada lailatul qodar. Allah berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
"Lailatul Qodar itu lebih baik dari seribu bulan" (QS. Al-Qodar: 3)
Lailatul qodar adalah malam yang diberkahi. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, seperti yang difirmankan Allah :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ ، فِيهَا يُفْرَقُ كُل أَمْرٍ حَكِيمٍ
"Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah". (QS. Ad Dukhan: 3-4)
تَنَزَّل الْمَلاَئِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُل أَمْرٍ
"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan". (QS. Al-Qodar: 4)
Imam Al-Qurthubi mengatakan bahwa pada malam itu para malaikat dan malaikat jibril turun dari langit dan dari sidratul muntaha menuju bumi, mengamini doa manusia hingga terbit fajar. Al-Qadli Abu Thayyib mengatakan: "Para malaikat itu memberikan salam kepada orang-orang mukmin, kecuali para pecandu minuman keras dan pelaku maksiat. Barang siapa mendapatkan salam dari malaikat itu, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu".
Lailatul qodar adalah malam yang sejahtera, penuh kebaikan dan tidak ada satu pun keburukan hingga terbit fajar. Mujahid mengatakan: "Pada malam itu, syetan tidak mampu berbuat kejelekan".
Apa itu lailatul Qodar?
Lailatul Qodar tersusun dari dua kalimah; "lailah" dan "al-qadr". Arti lailah ialah malam; waktu dari terbenam matahari hingga terbit fajar. Al-qadr secara lughat berarti mulia, juga bisa berarti keputusan (qadla') dan mempersempit (tadhyiq)
Ketika al-qadar diartikan mulia, maka lailatul qadar ialah malam yang mulia, karena pada malam itu al-Qur'an diturunkan dari lauhul mahfud ke langit bumi secara utuh. Juga karena pada malam itu diturunkan barokah, rahmat dan maghfirah. Alasan lain ialah karena pada malam itu para malaikat turun ke bumi dan barang siapa menghidupkan lailatul qadar maka ia akan mendapatkan kemuliaan.
Jika al-qadar diartikan keputusan (qadla'), maka lailatul qadar ialah sebuah malam di mana pada saat itu para malaikat menulis qadla' (keputusan) Allah untuk manusia, seperti rizqi, ajal, dan perkara lain yang akan terjadi pada tahun ini, berdasarkan perintah Allah SWT.
Kalau al-Qadar bermakna tadhyiq, maka yang disebut lailatul qadar ialah suatu malam yang dirahasiakan (dipersempit) dari pengetahuan seseorang. Atau malam dimana saat itu para malaikat turun ke bumi mempersempit ruang bumi.
Lailatul Qodar Khusus Untuk Umat Rasulullah SAW.
Al-Hamdulillah, kita diciptakan Allah sebagai umat Muhammad SAW, dimana banyak keistimewaan yang berikan Allah secara special untuk umat ini. (baca posting: ENAKNYA JADI UMAT NABI MUHAMMAD). Dan lailatul qadar adalah satu dari sekian banyak keistimewaan yang diberikan Allah. Sekali lagi Al-Hamdulillah Rabbil Alamin.
Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa beliau telah mendengar penjelasan seseorang yang dapat dipercaya dari kalangan ahlul ilmi; "Sesungguhnya Rasulullah SAW diperlihatkan usia-usia manusia sebelum beliau (sesuai dengan kehendak Allah). Maka sepertinya amal perbuatan umat beliau yang berusia pendek tidak akan mencapai pada tingkat yang sama dengan amal yang dilakukan umat selain beliau yang berusia panjang. Kemudian Allah memberi beliau lailatul qodar yang lebih baik dari seribu bulan".
Imam Al-Baihaqi menceritakan sebuah riwayat bahwa ada seorang bani Israil selalu mengangkat senjata berperang di jalan Allah selama seribu bulan. Para sahabat terheran-heran atas hal itu. Akhirnya Allah menurunkan surat Al-Qodar yang menjelaskan adanya lailatul qodar yang lebih baik dari seribu bulan.
Kapan Lailatul Qadar Terjadi?
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalany menerangkan bahwa ada 40 lebih pendapat para ulama tentang kapan Lailatul Qodar terjadi. Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu' menukil pendapat al-Qadli Iyyadh mengatakan bahwa lailatul qadar selalu terjadi setiap tahun hingga hari kiamat. Malam itu terjadi dalam dalam sebuah tahun tidak sama dengan tahun yang lain. Tetapi, yang jelas malam itu terjadi pada 10 malam terakhir bulan ramadlan. Lebih jelas lagi, malam itu terjadi di tanggal-tanggal ganjil 10 malam terakhir bulan ramadlan.
Sebagian ulama menawarkan cara mengetahui kapan terjadinya lailatul qodar dengan melihat hari awla puasa. Walaupun Lailatul Qodar penuh misteri dan tidak dapat diketahui secara pasti, namun dapat diterka. Imam Al-Qalyuby memberi petunjuk lewat sebuah sya'ir:
ياسألى عن ليلة القدر التى ** فى عشر رمضان الآخير حلت
فإنها فى مفردات العشر ** تعرف من يوم ابتداء الشهر
فبالاحد والاربع التاسعة ** والجمعة مع الثلاث السابعة
وان بدا الخميس فا الخامسة ** زان بدا بالسبت فالثالثة
وان بدا الإسنين ففى الحادى ** هذا عن صفية الأمجاد
فإنها فى مفردات العشر ** تعرف من يوم ابتداء الشهر
فبالاحد والاربع التاسعة ** والجمعة مع الثلاث السابعة
وان بدا الخميس فا الخامسة ** زان بدا بالسبت فالثالثة
وان بدا الإسنين ففى الحادى ** هذا عن صفية الأمجاد
"Jika puasa di mulai pada hari ahad dan rabu, maka Lailatul qodar malam 29. Jika puasa di mulai pada hari jum'at dan selasa, maka Lailatul qodar adalah malam 27. Bila puasa mulai pada hari kamis, maka Lailatul qodar malam 25. Bila puasa mulai pada hari sabtu, maka Lailatul qodar malam 23. Bila puasa mulai pada hari senin, maka Lailatul qodar adalah malam 21".
Ulama lain juga memberi gambaran:
وانا جميعا نصم يوم جمعة ** ففى تاسع العشرين خدليلة القدر
وان كان يوم السبت او صومنا ** فحادى وعشرين اعتمده بلا عذر
وان هل يوم الصوم فى احد ففى ** سابع العشرين ما رمت فاستقر
وان هل بالإثنين فاعلم بأنه ** يوافك نيل الوصل فى تسيع العشرى
ويوم الثلاث ان بدا الشهر فاعتمد ** على خامس العشرين تحظى بها فادر
وفى الأربعاء ان هل يا من يرومها ** فدونك فاطلب وصلها سابع العش
ويوم الخميس ان بدا الشهر فاجتهد ** توافيك بعد العشر فى ليلة الوتر
وان كان يوم السبت او صومنا ** فحادى وعشرين اعتمده بلا عذر
وان هل يوم الصوم فى احد ففى ** سابع العشرين ما رمت فاستقر
وان هل بالإثنين فاعلم بأنه ** يوافك نيل الوصل فى تسيع العشرى
ويوم الثلاث ان بدا الشهر فاعتمد ** على خامس العشرين تحظى بها فادر
وفى الأربعاء ان هل يا من يرومها ** فدونك فاطلب وصلها سابع العش
ويوم الخميس ان بدا الشهر فاجتهد ** توافيك بعد العشر فى ليلة الوتر
"Bila puasa mulai pada hari jum'at, maka Lailatul qodar adalah malam 29. Jika pusa di mulai pada hari sabtu, maka Lailatul qodar malam 21. Jika puasa mulai pada hari ahad, maka Lailatul qodar malam 27. Jika puasa di mulai pada hari senin, maka Lailatul qodar adalah malam 29. Jika puasa di mulai pada hari selasa, maka Lailatul qodar adalah malam 25. Jika puasa di mulai pada hari rabu, maka Lailatul qodar adalah malam 27. Jika puasa di mulai pada hari kamis, maka Lailatul qodar malam-malam ganjil setelah tanggal sepuluh ramadlan".
Tanda-tanda Lailatul Qadar terjadi
Ibnu Taimiyah menjelaskan: "Diriwayatkan, bahwa tanda-tanda turunnya Lailatul Qodar adalah bahwa malam itu adalah malam terang bercahaya, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Terkadang Allah SWT memberitahukan kepada sebagian manusia pada waktu dia tidur ataupun ketika ia terjaga sehingga seorang hamba dapat melihat sendiri cahaya-cahaya Lailatul Qodar itu. Terkadang ada orang yang memberi kabar kepadanya bahwa saat itu adalah Lailatul Qodar. Dan kadang pula Allah SWT. membuka hatinya untuk melihat langsung hakikat Lailatul Qodar yang sebenarnya".
Al-Qurtubi berkata: "Ubaid bin Umar berkata "Pada malam 27 aku berada di laut, kemudian aku mengambil air dan kutemukan rasanya tawar".
Diantara tanda-tandanya lagi ialah matahari terbit di siang hari yang malamnya terjadi lailatu qodar dengan sinar yang tidak menyebar. Menurut sebagian pendapat hal itu karena banyaknya malaikat pada malam itu yang turun ke bumi dan naiknya mereka di siang hari ke tempat masing-masing. Sayap-sayap dan jisim mereka yang halus menutupi cahaya panas matahari.
Mencari Dan Menghidupkan Lailatul Qodar
Sunah hukumnya mencari dan menghidupkan lailatul qodar. Rasulullah bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa mendirikan lailatul qodar dengan iman dan mengharap pahala, maka diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu". (HR. Bukhari – Muslim)
Menghidupkan lailatul qodar bisa dengan shalat, membaca al-qur'an, dzikir, berdoa dan amal-amal shalih yang lain. Dianjurkan memperbanyak doa:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Ya Allah sesungguhnya Engkau dzat yang memberikan ampunan dan sendang memberi ampunan, maka ampunilah aku".
Siapa yang akan mendapat Fadilah Lailatul Qodar?
Jawabannya: Siapa saja bisa, kalau dia diberi anugerah oleh Allah berupa kemampuan dirinya merasakan, melihat dan benar-benar tahu bahwa malam itu adalah lailatul qodar. Maka, jika ada seseorang menghidupkan sebuah malam secara penuh dengan berbagai macam amal shalih, tetapi dia tidak merasakan hadirnya lailatul qodar, berarti ia tidak mendapat fadlilah lailatul qodar.
Sebagian ulama mengatakan bahwa, mendapatkan fadilah lailatul qodar tidak perlu harus tahu dan merasakan bahwa malam itu adalah lailatul qodar. Jadi, beribadahlah dan beramalshalihlah di 10 terakhir bulan ramadlan, hingga benar-benar yakin mendapat fadlilah lailatul qodar. Wallahu A'lam Bis Shawab
Sumber: Al-Majmu' Ala Syarhil Muhadzab, Mausu'ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, Al-Qalyubi, Tuhfatul Muhtaj ala Syarhil Minhaj, Fatawa Ibn Taimiyah, Fathul Bari ala syarh as-shaih al-Bukhari