Sekilas Ma'had As-Sunniyyah
KH. Abdullah Shidiq pernah dawuh: "Santri KH. Hasyim Asy'ari itu ada yang memperoleh ilmu, ada ...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2010/10/mahad-as-sunniyyah.html?m=0
KH. Abdullah Shidiq pernah dawuh: "Santri KH. Hasyim Asy'ari itu ada yang memperoleh ilmu, ada yang memperoleh martabat kepemimpinan dan ada yang memperoleh kejadugan. Ketiga-tiganya ada pada diri KH. Djauhari Zawawi".
Itulah KH. Djauhari Zawawi, pendiri dan pengasuh PP. As-Sunniyyah Kencong Jember.
Saat ini pesantren yang terletak di desa Kencong Kecamatan Kencong Kab. Jember Propinsi Jawa Timur ini, diasuh secara kolektif oleh keempat orang putra KH. Djauhari Zawawi, yaitu : KH. A. Fahim Jauhari, KH. A. Sadid Jauhari, KH. Rosiful Aqli Jauhari, dan KH. A. Ghonim Jauhari, dibantu oleh adik KH. Djauhari Zawawi, KH. A. Madah Zawawi beserta putra tunggal beliau, KH. Khoir Zad, juga dibantu oleh Ky. M. Irsyad, Ky. Ali Rusydi dan menantu KH. A. Sadid Jauhari KH. Sholahudin Munshif alumni ma'had "Darut Tauhid" Mekah asuhan Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.
Semenjak didirikan hingga kini, PP. As-Sunniyyah tetap mempertahankan gaya salaf di dalam sistim pendidikannya, apalagi semenjak kedatangan KH. Sholahudin Munshif, nuansa salaf semakin terasa. Lebih dari itu, manfaat kehadiran beliau di kencong memberikan semangat baru bagi santri untuk menimba ilmu agama sebanyak-banyaknya, juga memberikan kesadaran bagi santri putri untuk lebih menutup aurat, menjaga privasi dan membatasi hubungan dengan lelaki lain. Lihatlah, walaupun tidak banyak, ada sebagian santri rela bercadar; menutupi wajah saat di luar.
Saat kepemimpinan KH. Jauhari Zawawi, kontrol tunggal manajemen dipegang KH. Djauhari sendiri. Setelah beliau wafat pada tanggal, 11 Shafar 1415 H / 20 Juli 1995 menjelang maghrib, --seperti dijelaskan di atas-- perjalanan PP. As-Sunniyah dijalankan secara kolektif. Hal ini mengakibatkan PP. As-Sunniyyah semakin banyak warna yang menjadikan As-Sunniyyah semakin besar. Bagi sahabat yang ingin "nyanti", anda bisa memilih sesuai dengan minat dan kesukaan. Namun, dalam pendidikan diniyah klasikal, cuma ada dua, Madrasah As-Sunniyyah Putra dan Madrasah As-Sunniyyah Putri.
Walaupun masih salaf dan mengutamakan pendidikan diniyah, As-Sunniyyah mau menampung santri-santri yang ingin menempuh pendidikan formal. Ada asrma khusus di sini. Kalau mau fokus ke pendidikan diniyah itu lebih baik. Dan masalah formalitas pendidikan umum, jangan kuatir. Program wajar Dikdas 9 tahun tersedia untuk tingkat SD dan SMP. Untuk SMA ada program paket C. Untuk pendidikan Tinggi? STAIFAS (Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah) kini membuka kelas baru didalam lokasi pondok, untuk jurusan syariah. OK? (*)
Itulah KH. Djauhari Zawawi, pendiri dan pengasuh PP. As-Sunniyyah Kencong Jember.
Saat ini pesantren yang terletak di desa Kencong Kecamatan Kencong Kab. Jember Propinsi Jawa Timur ini, diasuh secara kolektif oleh keempat orang putra KH. Djauhari Zawawi, yaitu : KH. A. Fahim Jauhari, KH. A. Sadid Jauhari, KH. Rosiful Aqli Jauhari, dan KH. A. Ghonim Jauhari, dibantu oleh adik KH. Djauhari Zawawi, KH. A. Madah Zawawi beserta putra tunggal beliau, KH. Khoir Zad, juga dibantu oleh Ky. M. Irsyad, Ky. Ali Rusydi dan menantu KH. A. Sadid Jauhari KH. Sholahudin Munshif alumni ma'had "Darut Tauhid" Mekah asuhan Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.
Semenjak didirikan hingga kini, PP. As-Sunniyyah tetap mempertahankan gaya salaf di dalam sistim pendidikannya, apalagi semenjak kedatangan KH. Sholahudin Munshif, nuansa salaf semakin terasa. Lebih dari itu, manfaat kehadiran beliau di kencong memberikan semangat baru bagi santri untuk menimba ilmu agama sebanyak-banyaknya, juga memberikan kesadaran bagi santri putri untuk lebih menutup aurat, menjaga privasi dan membatasi hubungan dengan lelaki lain. Lihatlah, walaupun tidak banyak, ada sebagian santri rela bercadar; menutupi wajah saat di luar.
Saat kepemimpinan KH. Jauhari Zawawi, kontrol tunggal manajemen dipegang KH. Djauhari sendiri. Setelah beliau wafat pada tanggal, 11 Shafar 1415 H / 20 Juli 1995 menjelang maghrib, --seperti dijelaskan di atas-- perjalanan PP. As-Sunniyah dijalankan secara kolektif. Hal ini mengakibatkan PP. As-Sunniyyah semakin banyak warna yang menjadikan As-Sunniyyah semakin besar. Bagi sahabat yang ingin "nyanti", anda bisa memilih sesuai dengan minat dan kesukaan. Namun, dalam pendidikan diniyah klasikal, cuma ada dua, Madrasah As-Sunniyyah Putra dan Madrasah As-Sunniyyah Putri.
Walaupun masih salaf dan mengutamakan pendidikan diniyah, As-Sunniyyah mau menampung santri-santri yang ingin menempuh pendidikan formal. Ada asrma khusus di sini. Kalau mau fokus ke pendidikan diniyah itu lebih baik. Dan masalah formalitas pendidikan umum, jangan kuatir. Program wajar Dikdas 9 tahun tersedia untuk tingkat SD dan SMP. Untuk SMA ada program paket C. Untuk pendidikan Tinggi? STAIFAS (Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah) kini membuka kelas baru didalam lokasi pondok, untuk jurusan syariah. OK? (*)
bravo assuniyyah kita . . . . . .
BalasHapusAs-Sunniyyah OK......
BalasHapusmaju terussssss
BalasHapusMantab Lanjutkan
BalasHapus