Ayat Al-Qur'an Dikorup 127 Ayat?
SALAH satu rujukan misionaris untuk menyatakan Al-Qur'an palsu adalah buku The Origins of the Koran, Classic Essays on Islam’s Holy...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2012/03/ayat-al-quran-dikorup-127-ayat.html?m=0
SALAH satu rujukan misionaris untuk menyatakan Al-Qur'an palsu adalah bukuThe Origins of the Koran, Classic Essays on Islam’s Holy Book karya
Ibn Warraq (nama samaran). Setelah keluar dari Islam, murtadin asal
Pakistan yang pernah menjadi kurir Salman Rushdie ini mendirikan
Institute for the Secularisation of Islamic Society (ISIS), yang
memfokuskan diri pada kritik Al-Qur'an.
Di
antara amunisi Ibn Warraq untuk menggugurkan otentisitas Al-Qur'an
adalah tudingan bahwa surat Al-Ahzab yang dimiliki umat Islam ini sudah
tidak asli, karena menyusut 127 ayat dari Al-Qur'an asli yang diajarkan
Rasulullah SAW. Berikut kutipannya:
“Variant
Versions: Verses Missing, Verses Added. Almost without exceptions
Muslims consider that the Quran we now possess goes back in its text and
in the number and order of the chapters to the work of the commission
that ‘Uthman appointed. Muslim orthodoxy holds further that ‘Uthman’s
Quran contains all of the revelation delivered to the community
faithfully preserved without change or variation of any kind and that
the acceptance of the ‘Uthmanic Quran was all but universal from the day
of its distribution. The orthodox position is motivated by dogmatic
factors; it cannot be supported by the historical evidence. –Charles
Adams–
While
modern Muslims may be committed to an impossibly conservative
position, Muslim scholars of the early years of Islam were far more
flexible, realizing that parts of the Koran were lost, perverted, and
that there were many thousand variants which made it impossible to talk
of the Koran. For example, As-Suyuti (died 1505), one of the most
famous and revered of the commentators of the Koran, quotes Ibn ‘Umar
al Khattab as saying: "Let no one of you say that he has acquired the
entire Quran, for how does he know that it is all? Much of the Quran
has been lost, thus let him say, ‘I have acquired of it what is
available’" (As-Suyuti, Itqan, part 3, page 72). Aisha, the favorite
wife of the Prophet, says, also according to a tradition recounted by
as-Suyuti, "During the time of the Prophet, the chapter of the Parties
used to be two hundred verses when read. When ‘Uthman edited the copies
of the Quran, only the current (verses) were recorded" (73)” (The Origins of the Koran, Classic Essays on Islam’s Holy Book, editor Ibn Warraq, p. 5-6)
[Bermacam
Versi: Ayat yang Hilang dan Ayat yang Ditambahkan.Tanpa kecuali,
setiap orang Islam mengatakan bahwa Quran yang kita miliki sekarang
sama persis baik dalam teks, nomor dan urutan bab dengan Al-Qur'an yang
disusun oleh komisi yang ditunjuk khalifah Usman. Malah Muslim
konservatif mengatakan bahwa Qurannya Usman berisi semua wahyu yang
disampaikan pada masyarakat dan dijaga dengan teliti tanpa mengalami
satu perubahan atau variasi macam apapun. Dikatakan pula bahwa Qurannya
Usman memang universal dari hari pertama disebarkan. Tapi sikap
ortodoks ini dimotivasi oleh faktor dogma yang tidak didukung bukti
sejarah. (Charles Adams).
Sementara
kaum cendekiawan Muslim dari tahun-tahun awal Islam jauh lebih
fleksibel daripada Muslim sekarang. Mereka menyadari bahwa ada
bagian-bagian Al-Qur'an yang hilang, menyimpang, dan ada banyak ribu
variasi. Misalnya, As-Suyuti (wafat 1505), salah seorang pakar Al-Qur'an
yang paling terkenal dan dihormati, mengutip pernyataan Ibnu Umar
Al-Khatthab: "Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan bahwa ia
telah mendapatkan seluruh Quran, karena bagaimana dia tahu bahwa itu
memang keseluruhannya? Banyak dari Quran telah hilang. Oleh karena itu
kalian harus mengatakan, "Aku telah mendapatkan bagian Al-Qur'an yang
ada" (As-Suyuti, Itqan, jilid III, halaman 72). As-Suyuti juga
menceritakan, Aisyah istri tersayang nabi mengatakan, “Pada masa Nabi,
surat Al-Ahzab berjumlah 200 ayat. Tapi setelah Usman melakukan
kodifikasi, jumlahnya menyusut menjadi seperti sekarang (yakni 73
ayat)”]
Tuduhan
bahwa Al-Qur'an kehilangan 127 ayat itu, sampai sekarang menjadi
rujukan para misionaris Kristen maupun untuk memurtadkan umat Islam.
Misionaris lain yang mengungkapkan tudingan itu adalah Robert Morey
dalam bukunya The Islamic Invasion.
Secara
sederhana, validitas khabar yang dikutip Ibn Warraq itu patut
dipertanyakan, karena tidak mencamtumkan sanad yang shahih sampai kepada
shahabat Aisyah RA.
Secara
ilmiah, ulama hadits Syaikh Muhammad Thahir Ibnu 'Asyur menyimpulkan
bahwa riwayat tersebut tidak bisa dipercaya. Penulis kitab tafsirAt-Tahrir Wat-Tanwir –yang lebih dikenal dengan Tafsir Ibnu Asyur– ini menyebut riwayat yang mencatut nama Aisyah Ummul Mukminin itu sebagai “sanad yang paling lemah” (Tafsir At-Tahrir Wat-Tanwir X/246).
Ulama
lainnya, Syaikh Muhammad Izzah Daruzah yang telah melakukan penelitian
terhadap khabar itu, menyebutnya sebagai khabar yang tidak dipercaya (dhaif) dan tidak terdapat dalam kitab hadits yang shahih. Makatawaquf (abstain) dari khabar tersebut lebih afdhal.
Selain
itu, dalam mushaf Utsman RA dinukil dari mushaf yang telah disusun
pada masa Abu Bakar RA, tidak mungkin terjadi penghapusan satu ayat
pun, apalagi sampai ratusan ayat seperti yang dituduhkan itu. Apalagi
Aisyah RA adalah wanita yang kuat hafalan baik terhadap ayat-ayat
Al-Qur'an maupun hadits nabi. Sehingga sangat tidak masuk akal jika
Aisyah hanya berdiam diri saat menjumpai ada ratusan ayat yang dihapus.
Kalaupun pengurangan ayat itu terjadi tidak masuk akal pula kalau
dirinya tidak membantah” (At-tafsir Al-Hadits; Tafsir Suwar Murattabah Hasba Nuzul, VIII/238-239).
Secara
logika, penyusutan ayat dari 200 menjadi 73, artinya hilang 127 ayat.
Ini bukan suatu jumlah yang sedikit. Seandainya Utsman RA mengorupsi
127 ayat Al-Qur’an pada proses pembukuan, bisa dipastikan umat Islam
akan heboh pada waktu itu, bahkan bisa terjadi konflik berdarah yang
akan menggagalkan proses pembukuan Al-Qur’an. Jika berani mengorupsi
ayat Al-Qur’an meskipun hanya satu ayat, pastilah Utsman akan menuai
komplain dari para shahabat lainnya, karena jumlah shahabat yang hafal
Al-Qur’an sangat banyak.
Riwayat dhaif tentang komplain Aisyah terhadap mushaf Al-Qur’an, semakin terbantah dengan adanya ijma’ (consensus)
umat Islam terhadap mushaf Al-Qur’an pada waktu itu. Setelah mushaf
Al-Qur’an pada masa Utsman selesai dibukukan, naskah tersebut
diverifikasi dan dicek dengan mushaf dari Hafshah, lalu dibacakan kepada
para shahabat di depan Utsman. Ternyata tak satupun shahabat penghafal
Al-Qur'an yang memprotes (komplain).
Jelaslah
bahwa tak satu ayat pun hilang dari Al-Qur'an. Sebaliknya, jika
diteliti secara objektif, justru Bibel kehilangan banyak kisah tentang
masa remaja Yesus.
Bibel
hanya mencatat masa kecil Yesus dari lahir hingga masa remaja berumur
12 tahun dalam Injil Lukas 1:1 sampai dengan 2:42. Selanjutnya Bibel
tidak menceritakan masa remaja Yesus, tiba-tiba Injil Lukas 3:23
menceritakan masa dewasa Yesus pada usia 30 tahun. Lalu di manakah
cerita perjalanan hidup Yesus dari usia 12 hingga 30 tahun? Raib!
Dengan
tidak adanya kisah perjalanan hidup Yesus selama 18 tahun, berarti
umat kristiani kehilangan banyak ayat, karena mereka mengimani Yesus
sebagai Firman Tuhan yang hidup.
Dalam Alkitab terbitan Jerman “Die Gute Nachricht Altes und Neues Testament”terbitan
Deutsche Bibelstifung Stuttgart Jerman tahun 1978, sebanyak 18.666
ayat dari ratusan pasal yang diamputasi. Fakta hilangnya belasan ribu
ayat Alkitab ini cukup mencengangkan, karena berarti hampir tiga kali
lipat jumlah ayat kitab suci Al-Qur‘an.
Kejanggalan
Alkitab Jerman ini sudah sangat menyengat sejak lembaran pertama,
karena susunan bilangan pasalnya loncat-loncat tak karuan. Kitab
Kejadian (Das Erste Buch Mose), terdapat 8 pasal yang tidak tercantum, antara lain: pasal 5, 10, 20, 23, pasal 26, 31, 34, dan 36.
Dari seluruh kitab Perjanjian Lama, yang paling banyak kehilangan ayat adalah kitab Mazmur (Das Buch Psalmen).
Umumnya, kitab ini terdiri dari 150 pasal. Tetapi dalam Alkitab Jerman
ini hanya terdapat 41 pasal saja. Sedangkan 109 pasal lainnya tidak
dimuat sama sekali. Di samping itu, beberapa bagian di antaranya
kehilangan separo pasal. Jika dihitung, seluruh ayat yang hilang dari
kitab Mazmur berjumlah 1.830 ayat. Beberapa ayat Mazmur yang hilang
antara lain: pasal 52-70 (hlm 394) hilang 287 ayat; pasal 75-83 (hlm
400) hilang 194 ayat; pasal 119-120 (hlm 416) hilang 183 ayat, dsb.
Lima
kitab dalam Bibel yang dianggap sebagai Kitab Taurat Musa, yaitu:
Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan, dalam Alkitab Jerman
ini, tidak memiliki kewibawaan sama sekali. Ribuan ayat dipangkas,
padahal dalam kitab-kitab ini, terutama kitab Imamat terdapat banyak
ayat mengenai keimanan, hukum halal-haram, dan syariat ibadah.
Kitab Bilangan (Das Vierte Buch Mose).
Dari 36 pasal yang ada, kini hanya tersisa 10 pasal, setelah
dipangkas 26 pasal, antara lain: pasal 1-2 (88 ayat), pasal 4-5 (80
ayat), pasal 7-9 (138 ayat), pasal 11-12 (51 ayat), pasal 15-19 (158
ayat), dan pasal 25-36 (418 ayat). Pada bagian yang lain, kitab
Bilangan dipangkas separo pasal, antara lain: pasal 3:1-4, pasal
6:9-21, pasal 10:1-32, pasal 13:9-16, pasal 20:14-21, pasal 21:1-3,
pasal 21:10-20, pasal 23:1-40, dan pasal 24:20-24. Jumlah ayat
dihilangkan dari kitab Bilangan adalah 1.057 ayat.
Kitab Imamat (Das Dritte Buch Mose)
yang seyogianya terdiri dari 27 pasal (859 ayat), dalam Alkitab Jerman
ini hanya tersisa 3 pasal saja, yaitu pasal 9, 16 dan 19, setelah
diamputasi 89 persen. Ayat-ayat yang dihilangkan dari kitab Imamat
antara lain: pasal 1-8 (208 ayat), pasal 10-15 (224 ayat), pasal 17-18
(46 ayat), dan pasal 20-27 (286 ayat). Jika dijumlahkan, seluruh ayat
yang dihilangkan dari kitab Imamat adalah 764 ayat yang tersebar dalam
24 pasal.
Kitab Ulangan (Das Fünfte Buch Mose, Deuteronomium)
pun tak ketinggalan. Ia menjadi korban mutilasi 698 ayat. Beberapa
pasal yang dipenggal adalah: pasal 1-5 (194 ayat), pasal 8-11 (103
ayat), pasal 16 (22 ayat), pasal 19 (21 ayat), pasal 22 (30 ayat), pasal
28-29 (97 ayat), dan pasal 32-33 (81 ayat). Sedangkan pasal-pasal yang
dipangkas separo antara lain: pasal 7:12-26, pasal 12:17-32, pasal
13:1-6, pasal 15:19-23, pasal 17:1-13, pasal 18:1-8, pasal 21:1-14,
pasal 23:18-25, pasal 24:5-9, pasal 25:1-4, pasal 25:11-19, pasal
26:16-19, pasal 27:1-11, pasal 30:1-10, dan pasal 31:9-30.
Kitab Keluaran (Das Zweite Buch Mose)
dipangkas 539 ayat. Beberapa pasal yang hilang dari kitab ini adalah
pasal 18 (27 ayat), pasal 26- 31 (203 ayat), dan pasal 35-39 (176 ayat).
Sedangkan pasal-pasal yang dipangkas separoh antara lain: pasal 1:1-5,
pasal 6:2-29, pasal 7:1-13, pasal 13:1-16, pasal 16:4-5, pasal
16:32-36, pasal 18:17-27, pasal 21:1-17, pasal 22:1-19, dan pasal
33:1-17.
Hebatnya,
ada 14 kitab dibuang semuanya, yaitu: Kitab Tawarikh I (891 ayat);
Tawarikh II (822 ayat); Kitab Yudit (339 ayat), Kitab Ratapan (154
ayat), Kitab Obaja (21 ayat), Kitab Nahum (47 ayat), Kitab Habakuk (56
ayat), Kitab Zefanya (53 ayat), Kitab Kebijakan Salomo (435 ayat), Kitab
Sirakh (1.401 ayat), Kitab Barukh (213 ayat), Kitab Ester (167 ayat),
Tambahan Kitab Ester (91 ayat), dan Tambahan Kitab Daniel (196 ayat).
Daftar Belasan Ribu Ayat yang Dibuang dari Bible Jerman
- Kitab Kejadian (Das Erste Buch Mose): 391 ayat.
- Kitab Keluaran (Das Zweite Buch Mose): 539 ayat.
- Kitab Imamat (Das Dritte Buch Mose): 764 ayat.
- Kitab Bilangan (Das Vierte Buch Mose): 1.057 ayat.
- Kitab Ulangan (Das Fünfte Buch Mose/ Deuteronomium): 698 ayat.
- Kitab Yosua (Das Buch Josua): 528 ayat.
- Kitab Hakim-hakim (Das Buch Von Den Richtern): 386 ayat.
- Kitab I Samuel (Das Erste Buch Samuel): 304 ayat.
- Kitab II Samuel (Das Zweite Buch Samuel): 363 ayat.
- I Raja-raja (Das Ersste Buch von den Königen): 375 ayat.
- II Raja-raja (Das Zweite Buch von den Königen): 343 ayat.
- Kitab Tawarikh I: 891 ayat.
- Kitab Tawarikh II: 822 ayat.
- Kitab Ezra (Das Buch Esra): 125 ayat.
- Kitab Nehemia (Das Buch Nehemia): 289 ayat.
- Kitab Ester: 167 ayat.
- Kitab Ayub (Das Buch Ijob): 672 ayat.
- Kitab Mazmur (Das Buch Psalmen): 1.830 ayat.
- Kitab Amsal (Das Buch Sprichwörter): 704 ayat.
- Kitab Pengkhotbah (Das Buch Kohelet): 100 ayat.
- Kitab Kidung Agung (Das Hohelied): 31 ayat.
- Kitab Yesaya (Das Buch Jesaya): 687 ayat.
- Kitab (Der Prophet Jeremia): 869 ayat.
- Kitab Ratapan: 154 ayat.
- Kitab Yehezkiel (Der Prophet Ezechiel): 871 ayat.
- Kitab Daniel (Das Buch Daniel): 219 ayat.
- Kitab Hosea (Der Prophet Hosea): 128 ayat.
- Kitab Yoel (Der Prophet Joel): 16 ayat.
- Kitab Amos (Der Prophet Amos): 14 ayat.
- Kitab Obaja: 21 ayat.
- Kitab Mikha (Der Prophet Micha): 46 ayat.
- Kitab Nahum: 47 ayat.
- Habakuk: 56 ayat.
- Kitab Zefanya: 53 ayat.
- Kitab Hagai (Der Prophet Haggai): 14 ayat.
- Kitab Zakharia (Der Prophet Sacharja): 115 ayat.
- Kitab Maleakhi (Der Prophet Maliachi): 36 ayat.
- Kitab Tobit (Das Buch Tobit): 85 ayat.
- Kitab Yudit: 339 ayat.
- Tambahan Ester: 91 ayat.
- Kebijakan Salomo: 435 ayat.
- Kitab Sirakh: 1.401 ayat.
- Barukh : 213 ayat.
- Tambahan Kitab Daniel: 196 ayat.
- I Makabe (Das Erste Buch von Den Makkabäer): 757 ayat.
- II Makabe (Das Zweite Buch von Den Makkabäer): 424 ayat.
Dengan
fakta hilangnya 18.666 ayat ini, seharusnya Ibn Warraq dan para
misionaris tak usah mencari-cari dan merekayasa kesalahan Al-Qur'an.
Lebih baik pikirkan mengapa belasan ribu ayat Bibel bisa raib?
Sumber: http://www.globalmuslim.web.id