Sayyid Hamzah Syatho, Sedan
Setiap tanggal 23 Muharrom, masyarakat Sedan dan sekitarnya memperingati haul ulama karismatik Sayyid Hamzah Syatho. Ribuan orang tum...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2011/10/sayyid-hamzah-syatho-sedan.html?m=0
Setiap tanggal 23 Muharrom, masyarakat Sedan dan sekitarnya
memperingati haul ulama karismatik Sayyid Hamzah Syatho. Ribuan orang
tumblek bek dalam haul tersebut. Mereka datang dari berbagai lapisan dan
daerah. Tak hanya dari Sedan, peziarah dari berbagai kota di luar Kabupaten
Rembang juga berbondong-bondong memadati pesarean terakhir sang wali. Mereka
berdoa dengan khidmat di sana. Hal tersebut tercermin
pada perngatan haul Sayyid Hamzah Syatho yang tahun ini bertepatan pada hari
Sabtu, 8 Desember silam.
Mbah Hamzah, demikian ia biasa dipanggil, merupakan penyebar agama
Islam di Daerah Sedan, Rembang dan sekitarnya. Sayyid Hamzah Syatho bukan penduduk
asli Sedan. Ia merupakan pendatang dari Makkah Al Mukarromah. Dari segi nasab
Mbah Hamzah merupakan salah satu dzhurriyah atau keturunan Nabi Muhammad SAW.
Kedatangannya ke Sedan tak lepas dari pergolakan politik di jazirah
Arab saat itu. Peristiwa kudeta berdarah terhadap pemerintahan Raja Syarif
Husain oleh kelompok Baduwi Arab yang pimpinan Abdullah bin Saud yang berhaluan
faham Wahabi. Selanjutnya, dalam upaya penyebaran faham wahabi, mereka tidak
segan-segan untuk menghabisi nyawa para habaib yang berhaluan ahlussunnah wal
jama’ah.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Sayyid Hamzah yang
juga merupakan keponakan dari Sayyid Bakri pengarang kitab I’anatut Tholibin,
hijrah ke Asia Timur dengan tujuan Indonesia.
Sebelum menetap di Sedan, Sayyid Hamzah bermukim di Bandung dan
Malang. Di Sedan Mbah Hamzah dikenal sebagai sosok yang ulet dan tekun
menyebarkan ajaran Islam. Ia jua dikenal sebagai sosok yang mengayomi seluruh
lapisan masyarakat, tana pandang bulu. Puluhan surau, langgar dan masjid yang
telah ia dirikan. Tak main-main, konon kabarnya masjid yang didirikannya
mencapai 41 masjid. Bahkan ada yang meyebutnya 61 masjid. Wallahu a’lam.
Dan salah satu peninggalan fenomenalnya adalah Masjid Sedan yang
saat ini masih kokoh berdiri. Semasa hayat, Sayyid Hamzah Syatho dikenal sangat
alim. Ia menjadikan bacaan Qur’an sebagai wirid kesehariannya di manapun dan
bagai manapun.
Salah satu peninggalan beliau yang lain ialah madrasah diniyah Waru,
Sedan yang beliau dirikan bersama KH. Zawawi ayahanda KH. Djauhari Zawawi
Pendiri dan pengasuh Awal Pondok Pesamtrem Assunniyyah Kencong Jember.
Setelah sekian lama bermukim di Sedan, Mbah Hamzah berpulang ke
Rahmatullah pada tahun 1940 M dan dimakamkan di desa Gamang Sedan. Kini setiap
tanggal 23 Muharrom ribuan masyarakat berduyun-duyun untuk memperingati wafat
sang wali
Sumber: http://kangtarom.wordpress.com