Sakit, Shadaqah Dan Shalat Dhuha
Sakit bisa menimpa siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Sakit adalah ujian dari Allah SWT dan merupakan kehendaknya. Sakit yang menim...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2013/04/sakit-shadaqah-dan-shalat-dhuha.html?m=0
Sakit bisa menimpa siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Sakit adalah ujian dari Allah SWT dan merupakan kehendaknya. Sakit yang menimpa seseorang bisa jadi sebagai pertanda bahwa Allah menginginkan kebaikannya.
Diriwiyatkan dalam hadits qudsi bahwa Allah berfirman yang artinya: “Kefakiran adalah penjaraKu dan sakit adalah taliKu, dimana Aku menahan orang yang aku cintai dari makhluk-makhlukku dengan tali itu”. Maka jika sakit adalah penahan seseorang untuk berbuat keburukan dan melakukan maksiat, maka jalan untuk berbuat kebaikan, berdzikir dan bertaubat terbuka lebar untuknya. Oleh sebab itu, sebagian shalihin menginginkan dirinya selalu dalam keadaan sakit. Dan bila sakit, ia tidak mau berobat, karena khawatir ketika ia telah sehat, kesehatan itu malah menjadi kesempatan untuk melakukan hal-hal yang tidak diridoi Allah SWT.
Dalam hadits disebutkan, bahwa sakit adalah sarana pelebur dosa. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ وَصَبٍ وَلَا نَصَبٍ , وَلَا هَمٍّ , وَلَا حُزْنٍ , وَلَا أَذًى , وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ (رواه الشيخان)
“Tidaklah sakit, siksaan, dan kesusahan menimpa seorang muslim, hingga duri yang menusuknya, kecuali Allah melebur dosa-dosanya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun demikian, bagi kebanyakan orang menginginkan sakit segera sembuh, sehingga berbagai cara dilakukan agar segera sembuh dari sakit. Salah satu cara sesuai ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, agar segera sembuh dari sakit ialah dengan cara memperbanyak shadaqah. Rasulullah bersabda:
دَاوُوا مَرَضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ وَادْفَعُوا الْبَلَاءَ بِالصَّدَقَةِ وَاسْتَعِينُوا عَلَى قَضَاءِ حَوَائِجِكُمْ بِالصَّدَقَةِ
“Obatilah orang-orang yang sakit kalian dengan shadaqah. Tolaklah bala’ dengan shadaqah dan minta tolongkan dengan shadaqah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kalian”.
Shadaqah disini dimaksudkan bahwa orang yang sakit membeli dirinya dari Allah sesuai dengan harga yang pantas untuk dirinya, sehingga besar kecilnya shadaqah disesuaikan dengan berat atau ringannya sakit yang diderita atau dan disesuaikan dengan kemampuan yang ia miliki. Karena diri orang yang sakit telah dibeli dari Allah dengan shadaqah maka sesuai dengan sabda Rasulullah, insya Allah sakitnya akan segera sembuh, disamping ia akan mendapatkan pahala dari shadaqah yang ia lakukan. Kalaupun ternyata Allah tidak menghendakinya sembuh, maka pahala shadaqah yang ia lakukan akan dilipatgandakan sampai 700 kali.
Shadaqah juga berfungsi sebagai penjaga kesehatan anggota tubuh. Ibarat sewa, anggota tubuh yang dimiliki oleh setiap orang merupakan benda yang harus dibayar ongkos sewanya setiap hari. Dan shadaqah adalah ongkos sewa tersebut. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّ سُلَامَى مِنْ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ
“Setiap anggota badan manusia wajib dishadaqahi”.
Makna dhahir hadits menyimpulkan bahwa setiap hari seseorang harus mengeluarkan kira-kira 360 macam shadaqah, sesuai dengan jumlah anggota badan yang dimiliki. Bagi orang yang kaya, hal ini mungkin bisa dilakukan. Lalu bagaimana bagi mereka yang tidak mampu?
Para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Bagaimana jika tidak mampu?”.
Rasulullah menjawab: “Lakukan amar ma’ruf nahi munkar”.
Sahabat bertanya lagi: “Jika tidak mampu?”.
Sabda Rasulullah: “Dua rakaat shalat dluha mampu mencukupinya”.
Wallahu A’lam Bish Shawab