Bung Karno, Penemu Makam Imam Bukhari
Di Tashkent tidak ada jalan bernama Bung Karno. Tapi bukan berarti rakyat Uzbekistan ini tidak mengenal presiden pertama Republik Indon...
https://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2012/06/bung-karno-penemu-makam-imam-bukhari.html?m=0
Di
Tashkent tidak ada jalan bernama Bung Karno. Tapi bukan berarti rakyat
Uzbekistan ini tidak mengenal presiden pertama Republik Indonesia itu.
Tidak
banyak yang tahu kalau Bung Karno adalah penemu makam Imam Al Bukhari, seorang
perawi hadist Nabi Muhammad SAW. Begini ceritanya. Tahun 1961 pemimpin
tertinggi Partai Komunis Uni Soviet sekaligus penguasa tertinggi Uni Soviet
Nikita Sergeyevich Khrushchev mengundang Bung Karno ke Moskow. Kayaknya
Khrushchev hendak menunjukkan pada Amerika bahwa Indonesia berdiri di belakang
Uni Soviet.
Karena
bukan orang lugu, Bung Karno tidak mau begitu saja datang ke Moskow. Bung Karno
tahu, kalau Indonesia terjebak, yang paling rugi dan menderita adalah rakyat.
Bung Karno tidak mau membawa Indonesia ke dalam situasi yang tidak
menguntungkan. Bung Karno juga tidak mau Indonesia dipermainkan oleh negara
mana pun.
Bung
Karno mengajukan syarat. Kira-kira begini kata Bung Karno, “Saya mau datang ke
Moskow dengan satu syarat mutlak yang harus dipenuhi. Tidak boleh tidak.”
Khrushchev
balik bertanya, “Apa syarat yang Paduka Presiden ajukan?”
Bung
Karno menjawab, “Temukan makam Imam Al Bukhari. Saya sangat ingin
menziarahinya.”
Jelas
saja Khrushchev terheran-heran. Siapa lagi ini Imam Al Bukhari. Dasar orang
Indonesia, ada-ada saja. Mungkin begitu sungutnya dalam hati. Tidak mau
membuang waktu, Khrushchev segera memerintahkan pasukan elitnya untuk menemukan
makam dimaksud. Entah berapa lama waktu yang dihabiskan anak buah Khrushchev
untuk menemukan makam itu, yang jelas hasilnya nihil.
Khrushchev
kembali menghubungi Bung Karno. “Maaf Paduka Presiden, kami tidak berhasil
menemukan makam orang yang Paduka cari. Apa Anda berkenan mengganti syarat
Anda?”
Bung
Karno tersenyum sinis. “Kalau tidak ditemukan, ya udah, saya lebih baik tidak
usah datang ke negara Anda.”
Kalimat
singkat Bung Karno ini membuat kuping Khrushchev panas memerah. Khrushchev
balik kanan, memerintahkan orang-orang nomor satunya langsung menangani masalah
ini. Nah, akhirnya setelah bolak balik sana sini, serta mengumpulkan informasi
dari orang-orang tua Muslim di sekitar Samarkand, anak buah Khrushchev
menemukan makam Imam kelahiran Bukhara tahun 810 Masehi itu. Makamnya dalam
kondisi rusak tak terawat.
Imam
Al Bukhari yang memiliki pengaruh besar bagi umat Islam di Indonesia itu
dimakamkan di Samarkand tahun 870 M.
Khrushchev
memerintahkan agar makam itu dibersihkan dan dipugar secantik mungkin.
Selesai
renovasi, Khrushchev menghubungi Bung Karno kembali. Intinya, misi pencarian makam
Imam Al Bukhari berhasil. Sambil tersenyum Bung Karno mengatakan, “Baik, saya
datang ke negara Anda.” Setelah dari Moskow, tanggal 12 Juni 1961 Bung Karno
tiba di Samarkand. Sehari sebelumnya puluhan ribu orang menyambut kehadiran
Pemimpin Besar Revolusi Indonesia ini di Kota Tashkent.
Sumber: http://teguhtimur.com/2001/10/26/bung-karno-mencari-makam-imam-al-bukhari/